"Di tempat lain, dengan pola yang kami gunakan, ada tim urai dan ada sistem buka tutup yang kami lakukan bisa kami atasi kepadatan arus lalu lintasnya," imbuhnya.
Melalui upaya dari Kapolda Jatim itu masyarakat di seluruh daerah Jawa Timur bisa menjalankan arus balik dengan lancar dan tanpa khawatir akan terjadi macet yang berkepanjangan.
Di sisi lain, Kasatlantas Polres Kediri AKP Firdaus Canggih Pamungkas juga menjelaskan pendapatnya bahwa di wilayah Polres Kediri beberapa titik menjadi perhatian di antaranya di simpang mengkreng, yang rawan kemacetan.
"Untuk yang dijadikan pusat atau daerah rawan kemacetan di simpang mengkreng terpantau landai. Arus lalu lintas normal seperti biasa," kata Firdaus.
Bahkan menurut keterangannya, puncak kepadatan arus lalu lintas selama Idul Fitri 1444 H ini terjadi pada H+1 dan H+2 lebaran, sebab memang mayoritas pemudik adalah warga lokal.
"Ada pintu tol di Jombang dan Kertosono, sehingga yang luar kota cenderung menggunakan pintu tol. Di simpang mengkreng arusnya lebih ke lokal," imbuhnya.
Menurut penjelasannya, mudik di tahun 2023 ini dinilai lebih ramai daripada pada lebaran Idul Fitri di tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk pengamanan arus lalu lintas, Polres Kediri sinergi dengan Polres Nganjuk dan Polres Jombang, terlebih lagi pengamanan di simpang mengkreng, yang merupakan jalur provinsi.