Erupsi Gunung Marapi, 11 Orang Pendaki Ditemukan Meninggal Dunia, 49 Orang Selamat

- 5 Desember 2023, 12:09 WIB
Tim SAR evakuasi korban meninggal dunia Gunung Marapi.
Tim SAR evakuasi korban meninggal dunia Gunung Marapi. /Instagram/basarnas_padang/

BERITASOLORAYA.com – Jumlah pendaki di Gunung Marapi yang diidentifikasi kian bertambah. Tercatat, pada Senin 4 Desember 2023, ada 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Instagram @pmi_kab_agam, Selasa 5 Desember 2023, jumlah total sementara ada 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.

Dari jumlah tersebut, 49 orang selamat, 11 orang ditemukan meninggal dunia, dan 3 orang lainnya ditemukan dengan kondisi kritis.

Baca Juga: Park Eun Bin Bagikan Pesan Menyentuh Usai Castaway Diva Tamat, Aktor Lain Balas Full Senyum

Hingga saat ini, tim gabungan dari PMI, Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri masih berupaya melakukan pencarian para pendaki yang masih terjebak di Gunung Marapi.

Staf Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Agam, Heru, mengatakan mulai Senin pagi tim gabungan terus melakukan pencarian korban. Selain itu juga dilakukan pendataan terhadap korban yang berhasil dievakuasi.

“Dari hasil pencarian Selasa ini, ada sejumlah korban yang berhasil dievakuasi. Ada 6 orang yang selamat, 3 orang kondisinya baik dan 3 orang perlu perawatan intensif. Mereka sudah dirujuk ke RSUD terdekat,” kata Heru.

Ia menambahkan kemungkinan masih ada tambahan data jumlah pendaki karena masih ada beberapa yang terjebak di Gunung Marapi. Ia pun masih menunggu laporan dari tim gabungan yang tengah melakukan evakuasi.

Baca Juga: UU ASN Belum Terealisasi Secara Nyata, Lebih Dari 6 Juta Tenaga Honorer Menunggu, Berikut Kelanjutannya

Sementara itu, Polda Sumatera Barat mendirikan posko DVI atau Disaster Victim Identification di Kantor Wali Nagari Batu Palano Agam. Posko tersebut terdiri atas Pos Ante Mortem dan Post Mortem.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan Pos Ante Mortem didirikan untuk melayani kesehatan masyarakat, melayani pengaduan korban hilang, dan mengetahui status korban.

Keluarga dari korban bisa membawa identitas pendukung seperti akta lahir, ijazah, KTP, data pendukung lainnya.

Sedangkan Post Mortem untuk mengidentifikasi korban meninggal yang dicocokkan dengan keterangan dari keluarga.

Baca Juga: Ryeoun Bakal Tampil di Serial Netflix Weak Hero Class 2, Choi Hyun Wook justru Absen?

Pihak keluarga bisa membawa identitas korban di antaranya foto terakhir, baju yang dipakai, dan rekan medis jika ada. Personel yang bertugas di pos tersebut yaitu dokter forensik, inafis, dan ahli DNA.

“Ada 15 personel yang kami siagakan di posko. Mereka adalah gabungan Biddokkes Polda Sumbar dan anggota polres di sekitar lokasi. Kami berharap masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Marapi bisa melapor ke posko jika ada anggota keluarganya yang hilang, atau bisa juga datang ke posko untuk pengobatan,” jelas Dwi, Senin.

Sebelumnya, ada 14 kecamatan di Kabupaten Agam yang terdampak erupsi Gunung Marapi. Sebanyak 4 kecamatan terkena hujan abu dan batu, sementara 10 kecamatan lainnya hanya terkena hujan abu.

Bupati Agam, Andri Warman, juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap erupsi Gunung Marapi.

Baca Juga: One Piece 1100: Shichibukai Mana yang Dikalahkan Ace?

Diantaranya mengosongkan wilayah di sekitar Gunung Marapi dengan radius 3 kilometer dari puncak. Serta menghentikan aktivitas pendakian atau wisata ke Gunung Marapi.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x