"Oleh karena itu, tentu harus bentuk tesnya ini harus dibedakan dengan anak-anak yang baru saja tamat dari kuliah. Oleh karena itu, passing grade-nya juga harus dibedakan. Kemudian modul ataupun sistem bentuk dari pertanyaan-pertanyaan juga harus dibedakan," ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan Guspardi karena adanya kekhawatiran para tenaga honorer K2 yang telah lama mengabdi dan berusia lanjut tidak mampu atau sulit bersaing dengan lulusan baru.
Meski demikian, Guspardi tetap menekankan tenaga honorer K2 atau yang sudah lama mengabdi harus menjadi prioritas pemerintah untuk diangkat menjadi ASN tanpa tes karena itu merupakan janji pemerintah yang harus dibayar tuntas.***