Jadi Korban Serangan Rasial di Portugal, Pemain Korsel Hwang Hee-chan: Kita Sama-sama Manusia

4 Agustus 2022, 08:00 WIB
Mendapat Serangan Rasial, Hwang Hee-chan Unggah Pesan Berikut di Instagram /Instagram/@hwangheechan

BERITASOLORAYA.com - Serangan rasial di laga sepak bola benua biru memang masih menjadi permasalahan. Serangan di dalam lapangan, tribun penonton bahkan secara daring masih kerap terjadi.

Pemain asal Asia sering menjadi sasaran serangan rasial. Sebagaimana yang tengah dihadapi oleh pemain asal Korea Selatan yang saat ini bermain untuk Wolverhampton, Hwang Hee-chan.

Hwang Hee-chan diduga mendapatkan serangan rasial saat membela klubnya di laga uji coba pramusim Liga Premier di Portugal melawan SC Farense pada hari Minggu, 31 Juli 2022.

Baca Juga: Bima Sakti Ingatkan Pemain Timnas U16: Jangan Sombong, Jangan Cepat Puas

Melalui postingan instagramnya, Hwang Hee-chan berterima kasih kepada klubnya, staf, kolega dan seluruh fansnya untuk semangat yang ia terima.

Dalam pesan yang ditulis dalam bahasa Korea dan bahasa Inggris itu, Hwang Hee-chan juga menyampaikan keluh-kesahnya.

“Kita semua sama-sama manusia. Kita harus bersikap dewasa untuk menikmati sepak bola,” tulisnya.

Dalam postingan yang sama, Hwang Hee-chan juga berharap serangan rasial segera berakhir.

Baca Juga: Timnas U16 Indonesia Selangkah Lagi ke Semifinal AFF U16, Bima Sakti Waspadai Vietnam

“Saya benar-benar berharap hari ini menjadi hari terakhir orang-orang menjadi korban serangan rasial, bukan hanya di olahraga, melainkan juga di semua bidang. Tidak untuk rasisme,” tulis Hwang Hee-chan.

Hwang Hee-chan yang di pertandingan ini menyumbangkan satu gol untuk klubnya, Wolverhampton, diduga mendapat serangan diskriminatif dari fans lawan.

Terkait hal ini, pihak The Wolves, julukan Wolverhampton, mengaku kecewa.

“Kami sangat kecewa untuk melaporkan salah satu pemain kami menjadi sasaran serangan diskriminatif dari fan lawan pada pertandingan malam ini melawan SC Farense,” begitu pernyataan The Wolves.

Baca Juga: Kategori, Syarat dan Tahapan Menjadi PPPK Guru 2022 untuk Jabatan Fungsional di Instansi Daerah

The Wolves juga menambahkan akan mengambil langkah tegas bagi pelaku serangan rasial.

“Kami akan melaporkan insiden ini kepada UEFA dan meminta klub lawan serta otoritas berwenang untuk melakukan penyelidikan. Rasisme dalam bentuk apapun tidak bisa diterima dan tidak boleh dibiarkan,” begitu bunyi pernyataan The Wolves.

Serangan rasial di liga Eropa sudah sering terjadi sebelumnya. Salah satu serangan rasial pernah terjadi dalam gelaran Liga Premier Inggris.

Saat itu, sejumlah pemain Crystal Palace diduga mendapatkan sorakan rasial dari suporter Norwich City dalam pertandingan yang diadakan di Selhurst Park, London bulan Desember 2021.

Baca Juga: PPPK dan PNS Wajib Tahu, Ini Perbedaan Tunjangan Sertifikasi Guru yang Diberikan

Liga Italia juga tidak luput dari kasus rasialisme. Musim lalu, pelatih AC Milan, Stefano Poli, mengungkap bahwa dua pemainnya, pemain bek Fikayo Tomori dan kiper Mike Maignan mengalami serangan rasial dari suporter Cagliari pada tanggal 19 Maret 2022.

Semua pihak berharap semua orang yang terlibat dalam olahraga sepak bola dapat bersikap dewasa dan menghargai perbedaan ras. Dengan begitu, sepak bola dapat dinikmati semua orang dari ras manapun tanpa sentimen kebencian.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler