Jangan Cuma Nonton, Ketahui Sejarah Liga Champions di Sini

8 Maret 2023, 14:20 WIB
Ilustrasi. Berikut ini sejarah Liga Champions yang bisa diketahui /Pexels/Tembela Bohle/

BERITASOLORAYA.com - UEFA Champions League atau yang sering kita sebut dengan Liga Champions merupakan ajang kompetisi klub sepak bola terbesar di Eropa. Setiap musimnya, klub-klub terbaik dari setiap liga di Eropa akan berkompetisi untuk menjadi juara Liga Champions.

Liga Champions mempunyai nama resmi UEFA Champions League disingkat sebagai UCL adalah kompetisi sepak bola antarklub terprestisius di Eropa, yang dimainkan setiap musim antara klub-klub terbaik dari negara-negara anggota Union of Europeans Football Associations UEFA.

Liga Champions ini awalnya dikenal sebagai European Champion Clubs' Cup atau hanya Champions Cup yang dimulai pada musim 1955-1956. Berikut ini adalah sejarah UCL dan bagaimana turnamen ini berkembang menjadi kompetisi yang sangat dihormati dan diikuti oleh jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Pada awalnya ide untuk menciptakan sebuah turnamen sepak bola antar klub Eropa muncul pada tahun 1954, ketika wartawan olahraga dari Prancis, Gabriel Hanot dan editor surat kabar L'Équipe Jacques Ferran mengusulkan ide tersebut kepada UEFA.

Baca Juga: P1 Gagal Penempatan pada Seleksi PPPK Guru Tahun 2022? Tenang, Masih Bisa Diangkat Jadi ASN dengan Solusi Ini

Mereka ingin menciptakan sebuah turnamen yang memungkinkan klub-klub terbaik dari negara-negara Eropa bersaing satu sama lain secara langsung, sehingga penggemar sepak bola bisa menikmati pertandingan yang lebih menarik dan spektakuler.

UEFA awalnya ragu untuk mendukung ide tersebut, karena mereka khawatir turnamen tersebut akan merusak persaingan antara klub-klub di negara mereka. Namun, Hanot dan Ferran bersikeras dan akhirnya UEFA setuju untuk menciptakan sebuah turnamen baru.

European Champion Clubs' Cup pertama dimainkan pada musim 1955-1956, dengan 16 klub terbaik dari negara-negara Eropa yang ikut serta. Real Madrid dari Spanyol menjadi juara pertama Liga champions setelah mengalahkan Stade de Reims dari Prancis dengan skor 4-3 di final.

Baca Juga: Informasi Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis 2022, Cek Penyesuaian Jadwal Baru dari BKN Lengkap

Kemenangan Real Madrid tersebut menjadi awal dominasi klub Spanyol dalam turnamen liga champion ini. Karena setelah kemenangan tersebut kemudian bertambah hingga berhasil meraih gelar juara sebanyak 14 kali.

Pada tahun 1992 UEFA memutuskan untuk memperluas turnamen dengan menambahkan fase grup baru sebelum babak gugur. Ini memungkinkan lebih banyak klub dari negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam turnamen, dan juga memberikan kesempatan bagi klub-klub kecil bersaing dengan klub-klub besar.

Pada tahun 1992 juga nama turnamen diubah menjadi UEFA Champions League. Hal tersebut bertujuan untuk memperjelas bahwa turnamen ini adalah kompetisi antarklub terbaik di Eropa.

Baca Juga: Kemensos Kucurkan Bansos Pangan kepada Masyarakat Jelang Ramadhan Tahun 2023, Berikut Persyaratannya

Sejak itu turnamen ini semakin berkembang dan menjadi lebih populer di seluruh dunia dengan jutaan penggemar yang menonton pertandingan secara langsung di stadion atau melalui siaran televisi.

UEFA Champions League telah mengalami banyak perubahan dan inovasi selama bertahun-tahun termasuk pengenalan teknologi VAR. Peningkatan penggunaan teknologi di lapangan dan pembentukan Liga Eropa UEFA sebagai kompetisi alternatif bagi klub-klub yang tidak berhasil lolos ke Liga Champions.

Hingga saat ini, Real Madrid masih memegang rekor sebagai klub yang paling sering memenangkan Liga Champions dengan total 14 gelar juara. Namun, beberapa klub lain seperti AC Milan dengan 7 gelar, Liverpool 6 gelar, dan Bayern Munich juga telah memenangkan turnamen ini sebanyak 6 kali.

Baca Juga: Stasiun Jeruklegi Kembali Layani Naik Turun Penumpang, Cek Fakta dan Jadwal Kereta Api Lengkapnya

Selain itu Liga Champions juga telah menyajikan banyak momen epik dan legendaris sepanjang sejarahnya. Contohnya pada final tahun 1999 antara Manchester United dan Bayern Munich, di mana Manchester United berhasil membalikkan keadaan dan mencetak dua gol dalam waktu injury time untuk meraih gelar juara.

Pada tahun 2003, UEFA memutuskan untuk memperkenalkan sebuah sistem baru di mana juara liga terkuat dari negara-negara Eropa yang lebih besar langsung melaju ke babak grup Liga Champions.

Sementara itu, klub-klub dari negara-negara yang lebih kecil harus bermain kualifikasi terlebih dahulu. Hal ini menjadi kontroversial di kalangan penggemar, karena banyak klub kecil yang kesulitan untuk bersaing dan mencapai babak grup.

Baca Juga: Cetak 201 Gol Sepanjang 247 Pertandingan, Kylian Mbappe Resmi Menjadi Top Skor di PSG Sepanjang Masa

Pada tahun 2005 piala Champions mengalami peristiwa yang sangat spektakuler yang terjadi saat final antara Liverpool dan AC Milan di Istanbul, Turki. Liverpool awalnya tertinggal 3-0 di babak pertama.

Selanjutnya Liverpool berhasil mencetak tiga gol di babak kedua dan memenangkan pertandingan melalui adu penalti. Final ini menjadi salah satu final terbaik dalam sejarah dan sering dianggap sebagai ‘Keajaiban Istanbul’.

Pada tahun 2018 UEFA memperkenalkan sebuah sistem baru di mana empat tim teratas dari lima liga besar yang di gelar di benua Eropa yaitu Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis akan secara otomatis lolos ke babak grup Liga Champions.

Baca Juga: Informasi Resmi dari Kemensos, Bantuan PKH dan BPNT Tahun 2023 Cair Bulan Maret Ini, Cek Selengkapnya di Sini

Dengan begitu, efisiensi tercipta karena tidak memerlukan babak penyisihan lagi. Sistem ini disebut sebagai ‘Koefisien Klub UEFA’ yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tim-tim yang berpartisipasi dalam turnamen.

Pada tahun 2020, Liga Champions mengalami perubahan signifikan karena pandemi COVID-19. Pertandingan-pertandingan UCL ditangguhkan sementara waktu pada bulan Maret 2020, sebelum kemudian dilanjutkan pada bulan Agustus dengan format baru yang melibatkan pertandingan tunggal di stadion netral.

Bayern Munich kemudian berhasil memenangkan gelar juara pada musim tersebut, setelah mengalahkan Paris Saint-Germain di final. Pada musim ini juga dimulainya digunakan teknologi Video Assistant Referee atau VAR.

Baca Juga: Perhatikan! Begini Tahap Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK yang Berbasis CAT BKN

Dengan adanya teknologi dan inovasi baru dalam olahraga sepak bola, UCL terus berkembang dan menjadi lebih menarik bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Turnamen ini juga menjadi sarana bagi klub-klub untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan mereka, serta memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk meraih kesuksesan dalam karir mereka di dunia sepak bola.

Liga Champions tetap menjadi salah satu turnamen sepak bola terbesar dan paling bergengsi di dunia, dengan jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia yang menonton setiap pertandingan.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler