Terjerumus Dunia Narkoba, Mike Tyson Ungkap Obat Paling Berbahaya di Dunia: Mengalahkan Manisnya Gula

- 3 Maret 2021, 18:24 WIB
Mike Tyson beberkan obat paling berbahaya di dunia.
Mike Tyson beberkan obat paling berbahaya di dunia. /Instagram @miketyson

PR SOLORAYA – Mantan petinju dunia Mike Tyson tentu dikenal oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.

Mike Tyson telah menjadi juara dunia kelas berat sekitar tahun 1987 hingga 1990 silam.

Setelah memenangkan berbagai kejuaraan Mike Tyson menjadi sangat populer dan disegani banyak orang.

Namun kepopuleran tersebut justru menjerumuskannya pada lembah hitam narkotika dan minuman keras.

Baca Juga: Penahanan Aung San Suu Kyi Berbuntut Penembakan Demonstran, Jurnalis Turut Mendapat Ancaman

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia per 3 Maret 2021, Kasus Positif Melonjak Jadi 1.353.834, Angka Kematian Naik

Sebagaimana diberitakan Topskor.id dalam artikel “Mike Tyson Ungkap Obat Terlarang Paling Berbahaya di Dunia: Itu Bukan Kokain!”,  Mike mengungkap obat terlarang dan berbahaya di dunia bukanlah narkotika.

Mike mengatakan sifat terobsesi dengan popularitas dan menjadi terlalu egois merupakan hal paling berbahaya di dunia.

"Menurut saya obat terlarang terbesar di dunia adalah kamera (mengarahkan telunjuk ke arah kamera) ini. Saya pikir itu benar-benar mengalahkan manisnya gula,” ujar Mike.

"Ya, orang-orang besar dan pintar tidak bisa berhenti untuk terlalu mencintai satu sama lain," katanya menambahkan.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Virus Corona B117 yang Lebih Menular

Baca Juga: Virus Covid-19 Varian Baru Corona B117 Ditemukan di Karawang, Ridwan Kamil Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Kenakan APD di Pemakaman Rina Gunawan, Teddy Syach: Saya Ridho Demi Allah

Mike Tyson yang pernah menghabiskan uang sekitar Rp7 triliun untuk kokain, tidak memiliki penyesalan sedikit pun.

Dia justru menunjukkan kehidupannya saat ini yang jauh lebih baik seiring terus menua.

Petinju dunia ini tak percaya bahwa kokain bisa merusak kehidupan orang yang mengonsumsinya.

Justru obsesi pada kamera atau popularitas pada kenyataannya jauh lebih buruk dibandingkan kokain.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Topskor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah