Para pemain Timnas U16 Indonesia menang terhormat tanpa bermain kasar serta mengandalkan tactical foul, yakni pelanggaran untuk mencegah pemain Vietnam membangun serangan secara rapi.
Sebaliknya, menurut Bung Binder, pemain Timnas U16 Vietnam jelas bermain kasar dengan pelanggaran-pelanggaran brutal yang tidak perlu dilakukan.
Pelanggaran-pelanggaran seperti menarik maupun mendorong dilakukan pemain Vietnam dengan sengaja.
Baca Juga: Pendataan Tenaga Honorer Hanya Sampai Tanggal Ini, Ingat! PPK yang Tidak Lakukan Hal Ini, Maka...
Salah satu insiden penting adalah saat wasit memberi kartu merah kepada pelatih Timnas U16 Vietnam, Nguyen Quoc Tuan.
Ia terus-terusan terbakar emosi dan protes di sepanjang laga, terutama saat terjadi bentrok antara salah satu pemain Vietnam dan Indonesia di menit-menit akhir babak kedua.
Insiden terjadi saat Vietnam ngotot mencetak gol di menit-menit akhir babak kedua. Risky Afrisal membuang bola saat Vietnam mendapat giliran tendangan bebas. Seorang pemain Vietnam terpancing lalu mendorong Risky Afrisal hingga terjatuh.
Baca Juga: Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PPPK 2022, Benarkah Tidak Jadi Dihapus? Simak Selengkapnya Disini
Insiden ini membuat bench Vietnam makin panas. Pelatih Vietnam lagi-lagi mengajukan protes. Dinilai berlebihan, kartu kuning kedua diberikan kepada pelatih Vietnam yang menandakan Nguyen Quoc Tuan harus pergi dari area lapangan.
Sebaliknya, Bung Binder menilai pemain Timnas U16 Indonesia bermain tenang, tanpa melakukan pelanggaran brutal. Bung Binder menyebut para pemain Garuda Asia bermain dengan emosi yang stabil dan mentalitas pejuang.