Kisah Perjalanan Karir Marc Marquez, dari Kecil Sudah Juara Balap

- 8 Maret 2023, 19:46 WIB
Kisah perjalanan  Marc Marquez, sang pembalap MotoGP
Kisah perjalanan Marc Marquez, sang pembalap MotoGP /Reuters/Willy Kurniawan/

BERITASOLORAYA.com - Marc Marquez merupakan pembalap MotoGP yang berasal Spanyol. Ia lahir pada tanggal 17 Februari 1993 di Cervera, Spanyol. Di Indonesia, ia lebih dikenal dengan sebutan The Baby Alien. Hal ini dikarenakan debutnya di motoGP menghasilkan prestasi yang luar biasa di umur yang masih muda.

Namun, julukan bagi Marc Marquez yang sebenarnya adalah The Atomic Ant. Julukan itu sudah melekat pada Marc ketika masih anak-anak dan mengikuti kejuaraan junior. Pada saat itu dia sangat kecil, namun telah menjadi ancaman bagi pembalap lain.

Simbol The Atomic Ant bisa dilihat pada helm yang dipakai Marc Marquez yang dihiasi gambar semut. Helm semut merah dipakainya saat balap yang menunjukkan ia siap bertarung dan helm semut hitam dipakai saat tes atau latihan yang suasananya lebih santai.

Marc Marquez merupakan juara dunia MotoGP 8 kali. Titel juara dunia diraihnya dari 1 kali juara kelas 125cc musim 2008 yang saat ini disebut moto3, satu kali di kelas moto2 pada musim 2012 dan 6 kali di kelas utama motoGP bersama tim Repsol Honda pada tahun 2012, 2014, 20116, 2017, 2018 dan terakhir pada tahun 2019.

Baca Juga: Formasi PPPK Guru P1 2022 Resmi Dibatalkan, Honorer P1 Masih Bisa Mengajar? Kemdikbud Beri Jawaban Ini...

Kisah perjalanan Marc Marquez dengan sepeda motor dimulai saat dia masih berusia 4 tahun. Marc meminta sepeda motor sebagai hadiah natal untuknya. Dengan bantuan roda latihan, Marc Marquez bisa mendapatkan pengalaman berkendara pertamanya.

Pada tahun 1998 saat berusia 5 tahun, Marc Marquez berpartisipasi dalam Enduro for Kids, dalam kategori Inisiasi. Sebenarnya dia lebih suka balapan motorcross, tetapi tidak ada kelas untuk anak seusianya saat itu.

Pada tahun 1999, ayahnya membelikannya sebuah pocket bike off-road 50cc bekas pakai. Dengan menggunakan motor itu, Marc terus menikmati enduro dan juga memulai motorcross.

Baca Juga: Resmi, Aturan Baru Mahasiswa PPG Prajabatan yang Baru Bisa Dinyatakan Lulus, jika...

Hingga pada tahun 2000, Marc Marquez terus berkompetisi di enduro sekaligus di sisi lain. Marc juga berhasil menjadi runner-up di Catalan Motocross Championship. Pada tahun 2001, ia maju selangkah lagi dengan memenangkan Catalan championship dari kategori motorcross Inisiasi.

Pada 2002, Marc Marquez berhasil finish ketiga di Conti Cup. Sebuah seri balap jalanan yang dipromosikan oleh Catalan Motorcycling Federation. Dia terus berkompetisi di motorcross tetapi mulai mengalihkan fokusnya ke balap jalanan.

Tahun 2003, Marc Marquez telah berpindah ke sirkuit besar dan ikut dalam Open RACC 50. Sebuah balapan sebanyak 6 seri dari Catalan Championship dan dia memenangkan gelar dengan performa yang luar biasa di tahun pertamanya.

Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu,Honorer K2 Dapat Perhatian, DPR RI Minta Data dengan Surat, tetapi...

Tahun berikutnya pada tahun 2004, Marc Marquez sudah naik kelas lagi menuju kelas 125cc bersama tim RACC Impala menggunakan motor Honda 125 GP. The Baby Alien berhasil menempati posisi runner-up di belakang rekan setimnya Pol Espargaró.

Musim 2005 adalah musim yang penting bagi Marc Marquez, karena saat itulah dia bertemu dengan Emilio Alzamora Juara Dunia 125cc 1999 bersama Honda. Selama musim itu Marc memenangkan 125cc Catalan Championship serta 85cc Catalan Supermotard Championship.

Tahun berikutnya di 2006, Marc Marquez mengulangi kemenangan Catalan, dan pada saat yang sama Marc melakukan debutnya di Spanyol Road Racing Campionship (CEV), di mana ia mencapai posisi kedelapan secara keseluruhan.

Baca Juga: Datang Juga, Honorer Batal Dihapus, SK Masih Nunggu dari Pusat, BKD: Memang Ada Pembatalan...

Pada tahun 2007, Marc Marquez kembali berpartisipasi dalam CEV, kali ini bersama KTM, namun beberapa kecelakaan menghalanginya mengambil posisi yang lebih baik dari posisi di tahun sebelumnya. Marc hanya berhasil menempati posisi kesembilan secara keseluruhan.

Meskipun demikian, tahun berikutnya merupakan tonggak sejarah karir Marc Marquez di motoGP. Marc menjadi pembalap termuda kelas 125cc di usia yang baru menginjak 15 tahun pada pada debutnya di tahun 2008. Dia berada di posisi 13 pada klasemen akhir.

Menginjak tahun kedua karirnya di kelas 125cc, Marc Marquez telah mampu menempatkan dirinya pada posisi ke-5 di akhir klasemen. Dua tahun debutnya diwarnai banyak insiden yang membuatnya cedera, sehingga dia belum mampu menjadi juara dunia.

Baca Juga: Bersiap, Kabar Buruk dari Presiden untuk Semua Guru dan Kepsek PAUD hingga SMK, Tunjangan Dipotong...

Pada tahun 2010, Marc Marquez telah berhasil menjadi juara dunia kelas 125cc. Dia berhasil menjadi juara setelah 10 kali kemenangan dan 12 kali meraih pole position. Saat itu Marc dinobatkan menjadi juara termuda setelah Loris Capirossi.

Setelah sukses menjadi juara kelas 125cc, Marc Marquez naik ke kelas moto2 di tahun 2011. Di tahun awal dia langsung berhasil menyabet gelar runner-up dan dianugerahi rookie of the year.

Tahun selanjutnya, Marc Marquez masih berada di moto2 dengan prestasi puncak, yaitu sebagai juara dunia moto2 di musim 2012. Dia menjadi juara setelah memenangkan 9 dari 12 seri balapan yang digelar.

Baca Juga: Guru Kategori Ini Harus Daftar Hal Berikut, Terakhir Hari Ini! Segera Ajukan Berkasmu

Pada tahun 2013, Marquez melakukan debutnya di kelas MotoGP bersama tim Repsol Honda. Di musim debutnya, ia langsung meraih gelar juara dunia, menjadi pembalap termuda yang pernah meraih gelar juara dunia MotoGP.

Tahun selanjutnya menjadi mudah ditebak karena Marc Marquez kembali menjadi juara dunia motoGP di musim 2014. Duetnya bersama Honda di motoGP merupakan pasangan sempurna.

Tahun 2015 adalah tahun yang sulit bagi Marc Marquez. Di tahun ini dia kehilangan gelarnya yang berhasil direbut oleh Jorge Lorenzo. Di tahun ini pula rivalitas dengan seniornya Valentino Rossi memanas dan memuncak. Artikelnya bisa anda baca di sini.

Baca Juga: Inilah, 7 Tips Mengenali Karakteristik Setiap Siswa di Kelas, Guru Wajib Tahu!

Tahun berikutnya, yaitu tahun 2016 sampai 2019 merupakan tahun kejayaan Marc Marquez. Berturut-turut dia menorehkan juara dunia MotoGP. Di tahun ke-8 atau tahun 2019 dia dianugerahi sebagai pembalap termuda yang berhasil menyabet gelar juara motoGP sebanyak 8 kali.

2020 hingga 2022 merupakan tahun yang sulit bagi Marc Marquez. Di awal musim 2020 dia terjatuh yang menyebabkannya cedera hingga dia harus istirahat total selama seri balapan tersisa. Dua tahun berikutnya merupakan tahun yang benar-benar sulit baginya.

Marc Marquez memiliki teknik mengendarai motor yang sangat impresif. Ia terkenal dengan gaya mengemudi agresifnya, terutama ketika menyalip lawan-lawannya. Marquez juga sangat handal dalam mengendalikan motor di trek basah, dan sering kali memenangkan balapan saat kondisi cuaca sangat sulit.

Baca Juga: Chelsea Melaju ke Perempat Final Liga Champions, Potter Puji Cucurella yang Tampil Gigih

Selain itu, Marquez juga memiliki kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan kekuatan mesin motor yang dimilikinya dengan sangat baik. Ia mampu memanfaatkan tenaga mesin dan menavigasi tikungan dengan sangat efisien, yang membuatnya menjadi pembalap yang sulit untuk dikalahkan di trek lurus.

Dengan gaya balap seperti itu Marc Marquez juga pernah mengalami kontroversi di beberapa kesempatan. Pada beberapa balapan, ia dianggap telah melakukan tindakan yang tidak fair terhadap lawan-lawannya, dan beberapa kali juga mengambil risiko yang sangat besar yang berpotensi membahayakan keselamatannya sendiri dan pembalap lain.

Cedera yang dialami hingga saat ini melandanya serta gesekan dengan rivalitas yang panas dengan pembalap lain merupakan efek samping dari gaya mengemudi Marc. Meski begitu, Marc tetap merupakan salah satu pembalap terbaik di dunia dan terus bersaing di ajang MotoGP hingga saat ini.***

Editor: Syifa Alfi Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x