“Saya merindukan posisi kedua karena Johann Zarco memiliki sedikit lebih banyak dan hanya itu. Kami harus positif untuk masa depan, karena kami terus berkembang,” tambah adik laki-laki Marc Marquez tersebut.
Alex Marquez juga menginginkan bisa merasakan mengangkat trofi ketika berada di puncak podium seperti layaknya yang telah diraih oleh Marco Bezzecchi dari tim VR46 Ducati.
Namun, bagi pembalap asal Spanyol tersebut awal tahun ini bersama Ducati adalah hal yang telah diidamkan selama bergabung bersama kelas para raja di MotoGP. Dia merasa optimis untuk bersaing dengan para juara dunia.
Pembalap yang bergabung dengan tim Gresini Racing tersebut juga mengatakan "Saya tidak membayangkannya, itu adalah kebenaran. Ini jauh lebih baik dari yang saya bayangkan dan seperti yang saya katakan di awal musim.”
“Saya pikir ini bukan posisi sebenarnya untuk berada di empat besar kejuaraan, dalam performa, di mana kami berada, saya pikir kami lebih dari lima menjadi delapan, untuk lebih jelasnya,” tambahnya.
Mantan pembalap yang juga merupakan pengamat balap MotoGP, Sylvain Guintoli menambahkan, “Dia adalah pembalap yang bertransformasi. Atau dia? Tidak, satu-satunya yang berubah adalah sepedanya! Dia melompat ke Ducati itu dan itu adalah motor yang cocok untuknya.”
“Dia tinggi jadi itu cocok untuknya, ini motor yang panjang. Dia memposting waktu kompetitif, dia melakukannya dengan baik, di Portimao dia berjuang untuk lima besar. Di Argentina dia mengambil risiko. Dia benar-benar bersenang-senang, yang paling menyenangkan selama bertahun-tahun,” ujar juara dunia WSBK 2014 itu.
Sepertinya memang Ducati adalah motor yang kompetitif pada tahun ini. Hal ini terbukti dengan capaian para pembalap yang menggunakan motor Ducati selalu berada di podium. Bahkan di Argentina podium disesaki oleh para pembalap Ducati.