Kenali Jenis Parenting untuk Menyiapkan Sosok Masa Depan Anak

7 Desember 2021, 15:00 WIB
4 gaya parenting yang perlu diketahui para orang tua. /Pixabay.com/Pexels

 

BERITASOLORAYA.com - Generasi mendatang adalah masa depan indonesia selanjutnya, keadaan generasi mendatang akan mempengaruhi nasib indonesia ke depannya. Genarasi mendatang ini merupakan anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh dan berkembang, untuk itu kita perlu menyiapkan generasi mendatang ini agar ke depannya masa depan yang lebih cerah bisa digapai.

Anak-anak merupakan anggota termuda dalam sebuah keluarga, orang tua memiliki peran untuk merawat dan mengasuh anak-anak dengan penuh kasih sayang, begitupun dalam hal edukasi.

Anak-anak yang masih polos dan belum mengetahui banyak hal, perlu dipandu dan diarahkan oleh orang tua, sebab orang tua merupakan sarana pendidikan pertama.

Anak-anak tidak akan selamanya menjadi anak-anak. Mereka akan terus bertambah usia, bertambah tanggung jawabnya, dan pola pikir yang semakin dewasa idealnya.

Mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi masa mendatang merupakan tantangan bagi para orang tua, dengan demikian orang tua perlu mengetahui ilmu terkait pola pendidikan dan pengasuhan yang baik dikenal dengan istilah ilmu parenting.

Baca Juga: Fase Kehidupan Lanjut Usia. Pahami melalui Sisi Psikologi Lansia

Menurut American Psychological Association (APA), parenting merupakan suatu pola pengasuhan anak oleh orang dewasa dalam hal ini tidak terbatas dengan hubungan biologis yang memiliki tiga tujuan utama yaitu memastikan anak-anak selalu dalam keadaan sehat dan aman, mempersiapkan anak-anak agar tumbuh menjadi produktif, dan menurunkan nilai-nilai budaya.

Adapun menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI parenting merupakan, sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dengan tujuan mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual.

Dengan demikian inti dari Parenting adalah pola asuh yang melibatkan interaksi anatara anak dan orang tua maupun orang yang lebih dewasa, agar mendukung tumbuh kembang anak.

Hasil riset di North Carolina State University, Universitas Brigham Young dan University of California, menemukan bahwa dengan rutin terlibat dalam pekerjaan rumah anak-anak dan secara aktif menghadiri acara sekolah, dapat membuat anak mereka lebih mungkin untuk sukses di sekolah dan kehidupannya. Hal ini membuktikan bahwa peran orang tua dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anak-anaknya.

Baca Juga: Resep Churros Enak

Setiap orang tua tentu memiliki pola asuh atau parenting nya masing-masing, itu semua dilakukan untuk kebaikan anak-anaknya dan bukti kasih sayang orang tua terhadap anak-anak.

Setiap individu merupakan pribadi yang memiliki keunikan masing-masing, begitupun dengan anak-anak, kita perlu tahu sekiranya pola asuh yang cocok dan tepat untuk dilakukan atau diterapkan kepada anak tersebut, agar sesuai dengan kondisinya.

Sebelum memutuskan mana pola asuh yang terbaik dengan menyesuaikan kondisi anak, mari kenali jenis parenting berikut yang umumnya diterapkan oleh orang tua, diantaranya:

  1. Authoritarian Parenting

Jenis ini dilakukan oleh orang tua yang berlaku otoriter (memeritah) kepada anak. Orang tua merasa semua keinginannnya harus dituruti oleh anak, merasa selalu benar, dan membatasi ruang gerak anak. 

Akibat pola pengasuhan seperti ini, anak biasanya dapat mengikuti sebuah aturan, namun anak akan tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan rentan memiliki konflik dengan orang lain serta hilangnya rasa harga diri anak sebab pendapatnya sering diabaikan oleh orang. Adanya aturan yang terlalu ketat juga memiliki kemungkinan menjadikan anak sebagai pembohong, karena mereka terbiasa berbohong untuk menghindari hukuman yang keras dari orang tua.

  1. Authoritative Parenting,

Jenis pola asuh ini merupakan kebalikan dari authoritarian parentingauthoritative parenting justru memberikan dukungan terhadap pilihan yang diambil oleh anak. Pola pengasuhan ini menjadikan anak lebih percaya diri, juga membuatnya mudah untuk menyampaikan pendapatnya sendiri karena tidak terhalang oleh paksaan orang tua.

Anak yang dibesarkan di bawah pola pengasuhan ini, berpotensi untuk menjadikannya sebagai sosok taat aturan tanpa paksaan, anak-anak juga akan merasa percaya diri dan nyaman dalam mengutarakan pendapatnya, serta anak akan tumbuh dengan bijak dalam membuat keputusan. Pola pengasuhan ini juga dinilai sebagai salah satu pola pengasuhan yang paling banyak melahirkan anak-anak yang sukses saat dewasa.

Baca Juga: Hati-hati! Hal Ini Bisa Turunkan Kinerja Otak

  1. Indulgent Parenting, 

Jenis parenting ini biasa digunakan oleh orang tua yang bertindak terlalu permisif terhadap pilihan atau pemikiran anak. dampaknya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang manja, karena orang tua selalu permisif dan menuruti keinginan anak.

Selain itu, anak juga akan menunjukkan perilaku yang kurang sopan atau menghargai karena tidak terbiasa mengikuti aturan. Pola pengasuhan ini juga disebut banyak menghasilkan anak dengan sosok yang kurang percaya diri.

  1. Neglectful Parenting,

Jenis parenting ini dilakukan oleh orang tua yang jarang atau bahkan tidak terlibat sama sekali dalam pengasuhan anak, biasanya disebabkan orang tua yang sibuk, dan dituntut untuk bekerja siang dan malam sehingga jarang berkomunikasi dengan sang anak.

Adapun akibat dari pola pengasuhan ini adalah dapat membuat jarak antara anak dengan orang tua sehingga anak tidak begitu dekat dengan orang tuanya. Disebutkan juga bahwa anak berpotensi menjadi orang yang tidak bahagia dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

Hasil dari keempat pola pengasuhan yang telah disebutkan di atas merupakan gambaran umum yang biasa terjadi di masyarakat, namun tidak menutup kemungkinan dampaknya bisa jadi berbeda karena ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi.

Meskipun begitu, sebagai orang tua tetap harus menerapakan pola pengasuhan yang paling tepat dan sesuai.

Baca Juga: Alibaba Menunjuk CFO baru, Bisnis E-Comerce Dirombak

Perlu diperhatikan bahwa ilmu Parenting membutuhkan komitmen dari orang tua, sebab anak akan meniru orang tuanya yang dianggap sebagai panutan. Jadi sebagai orang tua perlu ada rasa semangat dan motivasi untuk belajar menjadi orang tua yang baik, orang tua juga dapat kreatif dan inovatif dalam menerapkan ilmu parenting, disesuaikan dengan kondisi anak.

Tentu orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik dengan melakukan yang terbaik untuk kebaikan anak, jadi pastikan anda tidak salah menerapakan pola asuh atau parenting ya.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler