BERITASOLORAYA.com – Festival Kampus Merdeka telah digelar sejak Senin, 14 November 2022 dengan mengambil tempat di Pulau Serangan, Bali.
Acara Festival Kampus Merdeka mengadakan berbagai kegiatan bermanfaat bagi mahasiswa yang datang dari seluruh Indonesia, salah satunya adalah diskusi dengan berbagai tokoh inspiratif.
Pada acara Festival Kampus Merdeka yang kedua ini, Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek menjelaskan hasil sebuah analisa terhadap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Diketahui, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu program Kemdikbud yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam rangka mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Nadiem mengatakan, hasil analisa menunjukkan bahwa mahasiswa yang menjalankan kegiatan di luar kampus bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dan gaji pertama yang lebih besar.
“Ini baru awal kita melakukan analisa, yang mana mahasiswa yang berkegiatan di luar kampus mendapatkan pekerjaan lebih cepat dan gaji pertama yang lebih besar,” kata Nadiem.
Penurunan waktu tunggu mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus menjadi turun, menurut pengalaman yang diceritakan para mahasiswa yang ikut program MBKM.
Dari angka rata-rata nasional untuk mendapatkan pekerjaan biasanya membutuhkan waktu empat bulan, namun dengan mengikuti program tersebut masa tunggunya menjadi 2,8 bulan.
Sementara mahasiswa yang menjalankan program magang bersertifikat waktu tunggunya menjadi 1,1 bulan, dan yang mengikuti IISMA menjadi 0,3 bulan.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Segera Cairkan Dana BOS Tahap 2 untuk Pesantren, Begini Skema Pembagiannya
Jika dilihat dari segi gaji pertama, angka nasional adalah 0,72 kali UMP. Namun mahasiswa program MBKM mendapatkan angka yang lebih tinggi, yaitu:
• Pertukaran mahasiswa nasional 1,43 kali UMP
• Magang bersertifikat 1,78 kali UMP
• IISMA yakni 1,88 kali UMP
“Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata,”ujar Nadiem.
Pada program Kemdikbud untuk mahasiswa tersebut, terdapat 8 jenis kegiatan belajar luar kampus yang dijalankan, yaitu:
1. Membangun desa
2. Proyek kemanusiaan
3. Kegiatan wirausaha
4. Penelitian
5. Pertukaran pelajar
6. Kampus mengajar atau asistensi mengajar
7. Melakukan studi atau proyek independen
8. Magang atau praktik kerja.
“Kampus Merdeka telah diikuti oleh lebih dari 420.000 mahasiswa baik melalui program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek maupun kampus,”ujar Mendibudristek.
Diketahui, ada sejumlah 179.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang menjadi peserta program yang diselenggarakan Kemdikbud.
Sedangkan, program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh kampus telah diikuti oleh sebanyak 250.985 mahasiswa.
Program Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kemdikbud memiliki 6 program kerja, yaitu:
1. Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB),
2. Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)
3. Kampus Mengajar
4. Pertukaran Mahasiswa Merdeka
5. Wirausaha Merdeka
6. Praktisi Mengajar
Pada kesempatan itu, Nadiem mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk para pemangku kepentingan yang telah saling bersinergi dalam menyukseskan program Kampus Merdeka.***