BERITASOLORAYA.com- Ganjar Pranowo Gubernur Provinsi Jawa Tengah menyebut akan menindaklanjuti dengan tegas dugaan pungutan liar atau pungli yang terjadi di sekolah.
Dugaan pungli tersebut muncul dari aduan masyarakat mengenai pungutan liar di sekolah-sekolah yang diterima melalui aplikasi LaporGub! Milik Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan data di periode 1 Januari-10 Juli 2023, terdapat total 284 laporan yang ditemukan di aplikasi LaporGub! per kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha? Intip KUR BRI Senilai 10 Juta Sampai 500 Juta, Berikut Persyaratannya
Ganjar Pranowo menyampaikan akan membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk memerangi praktek Pungli dengan keras, bukan hanya berupa teguran dan himbauan.
"Kami selalu menindak tegas setiap pungutan liar. Namun, ini harus diiringi sinergisme dari semua pihak. Kita semua harus memerangi pungli dengan keras, tidak lagi sebatas teguran dan imbauan saja," ujarnya di Semarang, pada Kamis, 13 Juli 2023 dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Antara.
Gubernur Jawa Tengah itu serta mengajak masyarakat agar melakukan pengawasan pada pihak sekolah juga para pengajar.
Hal itu demi menjaga komitmen memerangi pungli serta menjaga erat integritas di seluruh tempat.
Ganjar mengaku berulang kali telah melarang pihak sekolah menarik iuran dalam bentuk apapun kepada murid atau wali murid karena ada aturan tegas yang melarang hal itu.
Sehingga jika ditemukan berbagai laporan praktik pungli, Gubernur Jawa Tengah itu mengaku tak segan mengambil tindakan tegas.
Dari total 284 laporan pungutan yang ditemukan di aplikasi aduan LaporGub! 152 aduan diantaranya saat ini telah selesai untuk diproses.
Sedangkan sebanyak 69 laporan sisanya saat ini sedang masuk di tahap verifikasi, dan 45 sedang dalam progres.
Juga terdapat 17 aduan di Aplikasi LaporGub! yang masuk kategori spam, dan 1 aduan yang sampai saat ini belum mendapat jawaban.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah itu sudah bertindak tegas berupa pembebastugasan dari Jabatan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sale Widodo usai terbukti melakukan pungutan kepada pelajar di sekolah tersebut.
Baca Juga: INFO PENTING! Simak Cara Pengambilan Bansos PKH Melalui Kantor Pos, Cek Skema Pencairan BLT Disini
Tak cuma itu, Ganjar juga meminta kepada pihak sekolah agar uang tarikan pungli yang disebut sebagai uang infak pembangunan mushola dikembalikan melalui komite sekolah.
Menurut Ganjar Pranowo, masih banyak upaya kreatif lain yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk membangun fasilitas sekolah tanpa harus menarik iuran pada murid.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah contohnya yaitu mengundang alumni agar dapat ikut berpartisipasi membangun sekolah.***