BERITASOLORAYA.com – Di era saat ini yang semakin sadar akan hak asasi manusia dan inklusi, penting bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk menerapkan langkah-langkah yang membuat lingkungan pendidikan sivitas akademika menjadi lebih ramah terhadap disabilitas.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui website ptniklusif.kemdikbud.go.id pada tanggal 11 Februari 2024 dituliskan mengenai data sebaran mahasiswa disabilitas di seluruh perguruan tinggi Indonesia.
Berbagai macam perguruan tinggi bergengsi di Indonesia juga sudah menerima dengan baik individu disabilitas sebagai mahasiswa yang harus memperoleh hak yang sama dengan mahasiswa lainnya.
Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat memiliki mahasiswa disabilitas terbanyak adalah Universitas Negeri Surabaya. Kampus ini berada pada jejeran peringkat 22 teratas perguruan tinggi ramah disabilitas.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui UNESA-METRIC 2022 pada tanggal 11 Februari 2024, dituliskan bahwa Universitas Negeri Surabaya berada pada peringkat ketiga perguruan tinggi ramah disabilitas.
Tak heran apabila Universitas Negeri Surabaya tercatat memiliki mahasiswa disabilitas yang cukup banyak dibandingkan beberapa perguruan tinggi lainya di Indonesia.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui website ptniklusif.kemdikbud.go.id pada tanggal 11 Februari 2024 dituliskan bahwa Universitas Negeri Surabaya menerima 22 mahasiswa disabilitas untuk menempuh studi perguruan tinggi.
Adapun program studi yang ditempuh mahasiswa disabilitas Universitas Negeri Surabaya cukup beragam untuk jenjang studi D3, D4, hingga sarjana (S1).
Beberapa program studi yang dipilih oleh mahasiswa disabilitas Universitas Negeri Surabaya, antara lain:
1. Pendidikan Luar Biasa (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Luar Biasa yaitu disabilitas netra, disabilitas rungu, dan disabilitas raksa.
2. Pendidikan Ekonomi (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Ekonomi yaitu disabilitas netra.
3. Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik yaitu disabilitas netra dan disabilitas rungu.
4. Desain Komunikasi Visual (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Desain Komunikasi Visual yaitu disabilitas rungu.
5. Desain Grafis (jenjang pendidikan D3).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih D3 Desain Grafis yaitu autis.
6. Sistem Informasi (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Sistem Informasi yaitu disabilitas intelektual.
7. Tata Boga (jenjang pendidikan D3).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih D3 Tata Boga yaitu tuna grahita sedang.
8. Tata Busana (jenjang pendidikan D3).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih D3 Tata Busana yaitu disabilitas rungu.
9. Bimbingan dan Konseling (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Bimbingan dan Konseling yaitu disabilitas netra.
10. Pendidikan Tata Niaga (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Tata Niaga yaitu disabilitas intelektual.
11. Pendidikan Teknik Bangunan (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Teknik Bangunan yaitu disabilitas intelektual, gangguan perhatian dan hiperaktif.
Baca Juga: Apakah Konsep Digitalisasi Pendidikan Bisa Berhasil di Indonesia? Simak Informasi Lengkapnya
12. Pendidikan Tata Boga (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Tata Boga yaitu autis dan disabilitas intelektual.
13. Tata Busana (jenjang pendidikan D4).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih D4 Tata Busana yaitu disabilitas rungu.
14. Pendidikan Kepelatihan Olahraga (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga yaitu disabilitas netra dan disabilitas rungu.
15. Ekonomi (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Ekonomi yaitu disabilitas rungu.
16. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu disabilitas netra, disabilitas rungu, dan disabilitas daksa.
17. Pendidikan Tata Busana (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Tata Busana yaitu disabilitas rungu.
18. Pendidikan Sejarah (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Sejarah yaitu disabilitas daksa.
19. Seni Musik (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Seni Musik yaitu autis dan disabilitas netra.
20. Pendidikan Tata Rias (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Pendidikan Tata Rias yaitu disabilitas rungu.
21. Teknik Informatika (jenjang pendidikan S1).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih S1 Teknik Informatika yaitu disabilitas daksa.
22. Desain Grafis (jenjang pendidikan D4).
Adapun jenis disabilitas mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memilih D4 Desain Grafis yaitu disabilitas rungu.
Berdasarkan data diatas, dapat digambarkan bahwa saat ini perguruan tinggi Indonesia sudah mulai memberikan askes yang seluas-luasnya untuk mahasiswa disabilitas agar mampu menempuh studi pendidikan perguruan tinggi tanpa diskriminasi dan kesulitan apapun.
Oleh karena itu, perguruan tinggi yang ramah disabilitas di Indonesia sangat penting untuk diprioritaskan kedepannya untuk menjadi kunci meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan menuju Indonesia inklusif.***