Gempa Bukti Allah Maha Berkuasa, Begini Pembeda Sikap Antara Sholeh dan Tholeh

- 8 Desember 2021, 21:28 WIB
 Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan . Candipuro Lumajang Jawa Timur.
Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan . Candipuro Lumajang Jawa Timur. /Wahyudi
 
BERITASOLORAYA.com - Duka Semeru masih saja menggema di telinga. Ditambah berita lainnya tentang banjir yang terjadi didaerah Bali dan Lombok. Bahkan, wilayah Manado Town Square Dihantam Ombak, yang dikabarkan, Rabu, 8 Desember 2021. 
 
Menyikapi beberapa musibah, seperti banjir dan gempa, beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda. 
 
Jika BMKG yang menyatakan, menghimbau masyarakat untuk waspada. Jika BNPB, akan menghimpun bantuan untuk segera mengevakuasi terdampak. 
 
 
Namun, terlepas dari itu semua semestinya belajar juga untuk berpikir, mengapa gempa itu melanda. 
 
Menurut Gus Baha gempa yang terjadi, tidak pandang bulu akan mengenai segala manusia yang berada disekitar, entah itu orang yang sholeh ataupun orang dholim (tholeh). 
 
"Kalau ada banjir yang sholeh, dholim terkena semua. Pokoknya kalau ada gempa yang sholeh maupun tholeh terkena semua," ujarnya yang dikutip dari akun instagram @kajjian.gusbaha.
 
Wahyudi Kaos Biru  relawan asal Wonogiri
Wahyudi Kaos Biru relawan asal Wonogiri Wahyudi
 
Gus Baha menambahkan bahwa jika tidak ada musibah, kemungkinan akan menjadikan ketenangan dalam kemaksiatan. Namun, jika ada musibah yang terus menerus terjadi, akan membuat masyarakat takut untuk beribadah diluar. 
 
"Artinya kalau tidak ada musibah jadi tenangnya maksiat. Tapi, kalau ada musibah terus yang jumatan takut karena gempa yang ngaji takut, yang lagi iktikaf juga takut," tambahnya. 
 
Jika dikaji hal tersebut memang seimbang, artinya satu sama satu. 
 
"Tapi kan satu-satu, yang maksiat takut, yang taat juga takut," ucapnya. 
 
Menurut ilmu tasawuf, hal tersebut tidak menjadi masalah. Hal itu juga dapat membedakan antara orang yang sholeh dan orang yang dholim (tholeh). 
 
"Kalau cara ilmu tasawuf tidak masalah, jika takutnya orang yang taat menjadi merasa apes, jadi kembali ke Allah dan menyebutkan nama Allah. Sedangkan orang dholim tidak menyebut nama Allah, hanya mengeluh, waduh waduh. Yang dholim tambah jauh dari Allah, sebaiknya orang yang sholeh menjadi semakin dekat dengan Allah, "jelasnya. 
 
 
Sejatinya kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya Allah rencanakan, ungkap Gus Baha. Itu juga bukti bahwa Allah Maha Mengetahui, Maha Berkuasa atas Kedigjayaan.***

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Instagram @kajian.gusbaha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah