BERITASOLORAYA.com - Kepala Badan Geologi ESDM, Eko Budi Lelono menyampaikan pihaknya masih melakukan pemantauan terkait guguran awan panas yang menimbulkan 3 ciri khas dari erupsi Gunung Semeru.
“Setelah paska letusan kemarin, hari Sabtu kemarin sore gitu ya. Nah ini masih kita rekam beberapa rekaman erupsi lagi yaitu berupa awan panas guguran ini memang ciri khas dari Semeru ini adalah erupsinya berupa awan panas guguran itu ada setidaknya 3,” kata Kepala Badan Geologi ESDM, Eko pada Konferensi Pers secara daring mengenai perkembangan hari kedua pasca erupsi Gunung Semeru, pada hari Minggu, 5 Desember 2021.
Baca Juga: Kata Ahli, Ini Cara Cegah Penyakit Akibat Letusan Gunung Berapi
Pertama erupsi guguran awan panas kembali terjadi pada dini hari yakni pukul 00.30, kemudian yang kedua pada waktu subuh yakni pukul 05.00, dan ketiga pada pukul 10.00.
Eko menyampaikan hambatannya dalam memantau guguran awan panas erupsi diakibatkan adanya kabut tebal yang menghalangi jarak pandang ke Gunung Semeru.
“Dua yang pertama itu memang tidak terlihat seberapa jauh luncurannya ya karena visualisasi tertutup oleh kabut itu,” kata Eko.
Sementara itu, Eko memaparkan jarak guguran awan panas dapat terpantau pada 2 km dari puncak.
“Kemudian yang jam 10.00 masih terpantau yang lebih kurang 2 km dari puncak karena peluncurannya, jadi mungkin ada agak sedikit menurun jarak menculnya bandingkan dengan yang hari Sabtu kemarin yang cukup besar,” kata Eko.