“Jadi, ke depan bisa dikaji ulang yang ikut beasiswa kader ulama,” sambungnya dikutip BeritaSoloRaya.com dari laman DPR RI pada 2 Februari 2023.
Wartiah yang merupakan legislator dari daerah pemilihan NTB II ini turut menceritakan kasus yang terjadi di wilayahnya.
“Hari ini saya di-WA salah satu kasus di Nusa Tenggara Barat. Ikut program LPDP untuk kader ulama tetapi salah satu persyaratan juga TOEFL, apa urusannya? Ini menjadi catatan saja. Apakah itu harus menjadi persyaratan di kalangan pesantren?” ujarnya.
Selain menjadi kendala pada program beasiswa kader ulama, persyaratan sertifikat TOEFL juga menjadi kendala bagi para pelamar beasiswa program afirmasi.
Kendala itu baik bagi beasiswa daerah afirmasi ataupun beasiswa prasejahtera karena keterbatasan yang mereka miliki. Hal ini disampaikan oleh Masinton Pasaribu, Anggota Komisi XI DPR RI.
Menanggapi hal tersebut, Dirut LPDP, Andin Hadiyanto mengungkapkan bahwa beasiswa LPDP Program Afirmasi memiliki persyaratan nilai TOEFL yang lebih rendah dari Program Umum maupun Program Targeted.
Namun, nilai kemampuan Bahasa Inggris juga kedepannya akan menjadi kajian atau pembahasan pihaknya. Bahkan kemungkinan persyaratan ini akan dihilangkan dari persyaratan Program Afirmasi.
Sementara untuk Program Afirmasi Beasiswa Putra-Putri Papua, persyaratan untuk mengunggah sertifikat kemampuan Bahasa Inggris saat ini tidak ada.