4. Bagai menghitung bintang di atas langit (ketika seseorang mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat).
5. Bagai pucuk pisang didiang (tidak berdaya sama sekali).
6. Bagai menuhuk ke dalam lurah (Kebanyakan orang besar memberi tekanan kepada orang kecil semaunya sendiri).
7. Bagai menunjukkan ilmu kepada orang yang sudah kenyang (ketika menunjukkan sesuatu kepada orang yang sudah tahu, tentu tidak dihiraukan).
8. Bagai menyurat di atas air (melakukan pekerjaan yang tidak ada artinya).
9. Bagai minum air bercacing (melakukan pekerjaan dengan terpaksa, karena pada dasarnya tidak disukainya).
10. Bagaimana mentimun hendak berlaga dengan durian (perasaan orang kecil yang akan merasa susah ketika menghadapi orang besar yang berkuasa).
11. Bagai parang bermata dua (bisa mengambil keuntungan dari dua pihak).
12. Bagai pelita kehabisan minyak (ketika suatu keluarga mengalami penderitaan tetapi tidak ada sumbernya).