Network
BERITASOLORAYA.com – Beberapa waktu belakangan, dunia sosial media sempat dihebohkan dengan pernyataan bahwa skor PISA Indonesia cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara partisipan lainnya.
Hal ini menjadi sangat penting, dikarenakan hasil PISA yang rendah memberikan gambaran yang tidak cukup baik pada indeks pendidikan di suatu negara.
Program for International Student Assessment (PISA) merupakan sebuah evaluasi global yang mampu untuk memberikan gambaran mengenai sejauh mana sistem pendidikan suatu negara.
Penilaian ini diharapkan mampu untuk mempersiapkan siswa di suatu negara untuk memiliki kehidupan dan pekerjaan di era global saat ini. Nilai skor PISA dianggap mampu untuk memberikan gambaran tentang kualitas pendidikan di Indonesia.
Hasil evaluasi skor PISA meliputi kemampuan siswa dalam matematika, sains, dan membaca.
Melalui nilai tersebut, pemerintah, pemangku kepentingan, dan pembuat kebijakan dapat menilai sejauh mana pendidikan Indonesia mampu untuk menjawab tuntutan global.
Skor PISA memberikan standar perbandingan secara internasional yang sangat penting. Melalui penilaian prestasi siswa Indonesia dalam konteks global, skor PISA membantu menempatkan posisi pendidikan Indonesia di tingkat dunia dan juga mampu untuk membandingkannya dengan negara partisipasi lainnya.
Baca Juga: Gaji PNS akan Disetarakan dengan BUMN, Ini Perbandingan Keduanya
PISA mengukur kompetensi global siswa, yang meliputi keterampilan kritis dan pemecahan masalah. Skor PISA menjadi alat efektif untuk mengukur intelektual siswa di berbagai negara termasuk Indonesia.
Artikel ini akan membahas mengenai upaya pemerintah untuk meningkatkan skor Program for International Student (PISA) di Indonesia.
Informasi utama artikel ini diperoleh dari salah satu unggahan situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) pada tanggal 25 Januari 2024.
Terbaru, pemerintah Indonesia sedang mengembangkan strategi untuk meningkatkan hasil dari Program for International Student Assessment (PISA).
Metode pembelajaran GASING (gampang, asik, dan menyenangkan) merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat menjadi salah satu inovasi yang baik untuk meningkatkan skor PISA Indonesia.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui situs KemenPAN RB pada tanggal 28 Januari 2024 dituliskan bahwa:
“Kami menyiapkan kebijakannya, jadi tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate melalui seleksi CPNS. Kami sudah petakan peta jabatan dan lain-lain, dan kita sudah petakan yang positive growth dan zero growth. Guru ini termasuk sektor yang masih positive growth,” ujar Abdullah Azwar Anas selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Jadi strategi besarnya, masalah bukan soal penyebaran guru atau PNS, tetapi redistribusinya, oleh karena itu kebijakan atas arahan Pak Presiden di Peraturan Pemerintah yang baru, kita akan berikan insentif khusus bagi mereka yang mengajar di 3T, termasuk kecepatan kenaikan pangkat,” lanjut Abdullah Azwar Anas.
Baca Juga: BERSIAP! Berikut Rincian Persyaratan Berkas Sekolah Kedinasan STIS Tahun 2024
Dikutip melalui situs kemdikbud.go.id pada tanggal 28 Januari 2024 dituliskan bahwa pada tahun 2022, skor PISA cukup baik yakni memiliki peningkatan peringkat sebanyak 5 sampai 6 posisi dibandingkan dengan hasil penilaian belajar literasi yang dilaksanakan pada tahun 2018.
Berdasarkan hasil penelitian PISA pada tahun 2022, Indonesia berada pada peringkat 68 dari total 81 negara partisipan. Adapun rincian skor PISA Indonesia tahun 2022 meliputi, skor matematika sebanyak 366, skor sains sebanyak 383, dan skor membaca sebanyak 359.
Berdasarkan beberapa keterangan diatas, ternyata skor PISA memiliki peranan yang begitu penting untuk menggambarkan aspek pendidikan suatu negara. Hal ini membuat pemerintah senantiasa ingin meningkatkan skor PISA itu sendiri.
Diantaranya adalah dengan memperhatikan peta penyebaran tenaga pendidik hingga ke wilayah 3 T. Hingga menerapkan metode pembelajaran GASING (gampang, asik, dan menyenangkan).
Secara keseluruhan, skor PISA Indonesia telah memiliki peningkatan. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik sangat diperlukan untuk melakukan filterisasi informasi sebelum menyebarkan suatu informasi.
Sebaiknya mencari data yang relevan terlebih dahulu, dibandingkan langsung menyebarkan suatu informasi yang dapat merugikan suatu pihak seperti halnya skor PISA Indonesia ini.
Semoga pemerintah Indonesia senantiasa menghadirkan inovasi untuk membenahi dan meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia agar lebih baik.***
