Mengulik Kisah Keteladanan Sudjiatmi Notomihardjo, Revolusi Mental Ibunda Presiden Jokowi

27 Desember 2021, 02:20 WIB
Buku Energi Sudjiatmi /Inung R Sulistyo

 

BERITASOLORAYA.com – Buku Keteladanan Sudjiatmi berjudul  'Energi Sudjiatmi, Revolusi Mental Ibunda Presiden Jokowi' baru saja diluncurkan.

Buku tersebut mengisahkan keteladanan Sudjiatmi Notomihardjo, ibunda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tempat peluncuran berada di Roemahkoe Heritage Hotel, Jalan Dr Radjiman, Laweyan, Solo.

Sebenarnya, buku yang mengisahkan keteladanan Sudjiatmati Ibunda Jokowi, akan dirilis saat bertepatan di hari ulang tahunnya, yakni pada tanggal 15 Februari. Menurut Alfi Rahmadi, editor sekaligus penulis buku, mengungkapkan bahwa rencana rilis saat ulang tahun batal, hal itu disebabkan takdir kepulangan Sudjiatmi, yang terlebih dahulu di tanggal 22 Maret 2020.

"Buku ini disusun untuk kenangan beliau dan keluarga. Harapan kami adalah para ibu-ibu di seluruh Indonesia bisa meneladani apa yang telah ibu Sudjiatmi lakukan dalam membimbing anak-anaknya. Sehingga beliau mampu menyumbangkan seorang anak bangsa terbaik yang menjadi pemimpin di negeri kita tercinta ini," ujarnya yang dikutip BeritaSoloRaya dari sesi pembicaraan lewat virtual, Minggu, 26 Desember 2021.

Baca Juga: Pertamax akan Gantikan Pertalite, Simak Perbedaan dan Keunggulan dari 2 Jenis BBM Ini.

Pasalnya, Sudjiatmati memegang  prinsip  kehidupan yang patut dijadikan teladan, yakni, kedisiplinan, kejujuran dan tidak mengambil yang bukan haknya.

Alfi mengatakan bahwa, Sudjiatmi selalu menselaraskan kata ikhlas dan jujur untuk mengambil setiap keputusan. Hal itulah yang juga diterapkan pada Jokowi.

“Pertama kali soal integritas,  karena memayungi dua value besar, etos kerja dan gotong royong. Contoh misalnya integritas, satu kata-kata yang masih saya ingat itu pertama, tidak mengambil yang bukan haknya, kemudian kejujuran. Idiom-idiom ikhlas dan jujur, itu selalu ibu Sudtjiatmi padankan. Misalkan gini, jujur dan ikhlas akan membuat setiap orang mudah menjalani dan melangkah dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, kalau tidak jujur dan ikhlas artinya, kelak akan ada keraguan dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Alfi juga memberikan contoh nyata, gambaran sikap Jokowi yang berhasil mengamalkan nasehat Sudjiatmati berupa rasa ikhlas.

“Diakhir tulisan yang saya buat, pada saat Eyang meninggal dunia banyak orang yang tidak menduga. Raja Arab Saudi pun tidak menduga, akan hadir diacara KTT. Mengapa? Karena ibunya baru saja dikuburkan. Tetapi, Pak Jokowi langsung terbang, sore harinya sudah berada di istana Bogor.” Katanya.

Adapun dalam penulisan buku keteladanan Sudjiatmati, digarap  oleh beberapa orang. Diantara penulis diambil dari berbagai macam latar belakang.

Ada yang memiliki kedekatan hingga 20 tahun, serta yang baru mengenal sosoknya, semenjak Jokowi diangkat menjadi Gubernur.

"Dalam buku ini ada tulisan tentang Ibu Sudjiatmi dari 24 orang yang berlatar belakang berbeda, berbeda profesi maupun kedaerahan," ujarnya.

Pelunciran Buku Energi Sudjiatmi Ibunda Presiden Jokowi Inung R Sulistyo

Salah satu yang ikut berpartisipasi dalam penulisan 'Energi Sudjiatmi, Revolusi Mental Ibunda Presiden Jokowi' adalah Pengusaha Sultan ke-15 Kesultanan Pakunegara Kalimantan Barat, DYMM Sultan Mulia Kusuma Nata Pakunegara Dicky A. Padm adipura. Dalam hal ini Sultan menuliskan tentang ‘Karunia Ilahi Kesejatian Jawa Sudjiatmi’.

Karunia Ilahi

Sultan menjelaskan arti dari ‘Karunia Ilahi’ yang disematkan pada Sudjiatmi. Ia mengatakan bahwa sosoknya sangat sederhana dan bersahaja. Begitupun dengan anak-anaknya yang terbilang religius, memiliki spiritualitas yang tinggi.

”Pertama, Pepatah tak kenal maka sayang ada benarnya, saya pikir ibu Sudjiatmati dan anak-anaknya itu keluarga yang islami. Mereka orang yang rajin dan taat beribadah, sangat sedehana dan bersahaja.” Ujarnya.

“Kedua, memang menarik ibu Sudjiatmi ini, beliau bisa memaafkan siapapun yang bersalah pada keluarganya. Bagaimana seorang ibu mampu memafkan semua fitnah, itulah yang disebut energi  spiritualnya Ibu Sudjiatmati. Makanya saya menuliskan Karunia Ilahi, kenapa ‘Karunia Ilahi’? Itulah kalau saya menyebut ‘Maha Manusia’. Orang yang mampu menjadi manusia seutuhnya. Memaafkan kan, memang sebenarnya adalah obat untuk diri sendiri. Itulah gambaran Ibu Sudjiatmati yang mampu mengenali dirinya sendiri, mampu mengenal Tuhanya, dan mampu memaafkan sesama,” tambahnya.

Sultan juga menunjukkan contoh nyata revolusi mental yang digaungkan Sudjiatmati, dengan mengemukakan beberapa nasehat Sudjiatmati. Gambaran revolusi mental itulah yang diwariskannya pada putra-putrinya.

Alvi Rahmadi, DYMM Sultan Mulia Kusuma Nata Pakunegara Dicky A. Padm adipura beserta Permaisuri saat berziarah di makam Ibu Sudjiatmi 23 Desember 2021 Inung R Sulistyo

“Bukti konkret revolusi mental, jujur, disiplin dan tidak mengambil hak orang lain. Mereka tidak terjebak dalam glamour-nya kekuasaan, itulah gambaran mental yang diwariskan Ibu Sudjiatmi pada anak-anaknya,” jelasnya.

Dalam kutipan tulisan Sultan, memaparkan bahwa, ‘Ia sukses mendidik putra-putrinya dan menghantarkan putranya menjadi Presiden RI ke-7. Ia sukses memberikan teladan menyatukan fungsi suami dan istri untuk satu hidup, yang digambarkan Al-Quran bahwa suami istri itu seperti pakaian’.

Diketahui, Jokowi sudah mengetahui tentang buku keteladanan Sudjiatmati. Ia berharap agar menjadi bermanfaat serta nilainya dapat diserap. Hal tersebut disampaikan Alfi berdasarkan ucapan Titik Relawati, putri Sudjiatmi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Apresiasi Museum Tsunami di Banda Aceh: Tempat yang Saat Diimajinasikan Dulu

“Pak Jokowi sudah mendengar dan disampaikan terima kasih, semoga bermanfaat nilai-nilainya dapat diserap,” tandasnya.***

Editor: Inung R Sulistyo

Tags

Terkini

Terpopuler