Evaluasi PTM d Solo, Siswa dan Guru Jalani Swab PCR

- 17 Oktober 2021, 15:30 WIB
Seorang siswa sedang dilakukan swab PCR.
Seorang siswa sedang dilakukan swab PCR. /Ari Welianto

BERITASOLORAYA.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengevaluasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan tes swab PCR di sejumlah sekolah di Kota Solo secara acak.

Tes swab PCR ini sebagai upaya untuk mengetahui kondisi siswa atau guru setelah mengikuti PTM. 
 
Sejauh ini selama menggelar PTM, belum ditemukan kasus Covd-19 di sekolah dan harapannya itu tidak terjadi.
 
Baca Juga: Tekan Penurunan Stunting di Solo, Pemkot Gandeng Stakeholder
 
"Ada sejumlah sekolah yang akan dilakukan tes swab PCR. Sudah ada jadwalnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih, Minggu, 17 Oktober 2021.
 
Menurutnya, masing-masing sekolah itu sampelnya sudah ditentukan, contohnya hari ini di SD Mojosongo 5 ada 30 sampel. Tes swab PCR  untuk sekolah semua tingkatan, baik SD, SMP, dan SMA.
 
"Untuk sampel tiap sekolah sudah ditentukan. Evaluasi PTM ini berlangsung hingga 21 Oktober nanti," katanya. 
 
Berharap hasilnya tidak ada yang positif. Tapi jika ada positif akan ditindaklanjuti segera, jadi cepat ditangani.
 
"Mudah-mudahan tidak apa-apa, hasilnya tidak ada yang positif. Ini merupakan program kementerian kesehatan," ungkap dia.
 
 
Untuk evaluasi PTM, nantinya akan dilakukan secara berkala, mungkin nanti bulan depan akan dilakukan lagi.
 
Tesnya PCR bukan antigen sesuai pedoman Kemenkes. Karena kalau tes antigen itu mendeteksi infeksi akut, ini kan tidak ada gejala semua.
 
"Tapi tidak ada gejala kemungkinan ada OTG. Yang terbaik memang PCR," sambungnya.
 
Selama ini, belum ditemukan kasus Covid-19 di sekolah. Untuk mempertahankan itu, diperlukan kerjasama semua pihak, yakni sekolah, dan orang tua yang terpenting.
 
"Kalau menurut saya dari sisi kesehatan, saya di sekolah itu lebih tenang. Karena kalau lihat sudah di asesmen teman-teman puskesmas ini memenuhi syarat, tapi di jalan dan di rumah ini, itu adalah peranan orang tua," papar dia.
 
Dinas Pendidikan sudah diminta, ketika masuk pertama tidak usah pendidikan dulu. Tapi ditekankan tentang protokol kesehatan, kenapa harus pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.
 
"Jadi mereka melakukan prokes 5 M tidak terpaksa, tapi menjadi  kebutuhan. Saat ini 5 M itu sudah menjadi gaya hidup dan sudah melekat," ucapnya.
 
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menambahkan kegiatan PTM jalan terus. Sebagian besar sekolah sudah menggelar PTM, ada juga yang masih simulasi.
 
 
"Akeh banget jumlahnya. Yang jelas sudah banyak sekolah yang menggelar PTM," ujar dia.
 
Gibran menilai, sejauh ini PTM berjalan cukup baik dan lancar. Penerapan prokes pun ketat, baik guru atau anak-anak.
 
"Berjalan baik dan sesuai prokes. Evaluasi pelaksanaan PTM jelas ada," pungkasnya.***
 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x