Network
BERITASOLORAYA.com - Perusahaan e-commerce, Amazon meluncurkan dana US$ 1 miliar yang berfokus pada bidang logistik, rantai pasokan dan pemenuhan pelanggan dengan fokus.
Setidaknya dalam investasi gelombang pertama ini, dilakukan pada teknologi yang dapat meningkatkan keamanan di pusat pemenuhan dan robotikanya.
Dana inovasi industri Amazon mengikuti kegiatan investasi lain oleh perusahaan yang bertujuan untuk menemukan, mendukung, dan terkadang mengakuisisi perusahaan yang mengerjakan teknologi yang penting.
Baca Juga: 7 Tips Aman Bermain Hujan yang Perlu Diketahui, Biarkan Anak Menikmati Masa Kecilnya
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui Tech Crunch, bahwa amazon meluncurkan dana senilai US$ 2 miliar pada tahun 2020 untuk berinvestasi.
Investasi tersebut dalam teknologi dan layanan berkelanjutan yang akan membantu perusahaan mencapai komitmennya untuk menjadi nol karbon dalam operasinya pada tahun 2040.
Dana Amazon tersebut telah berinvestasi di 11 perusahaan hingga saat ini, termasuk CarbonCure, CMC Machinery, Pachama, Redwood Materials, Resilient Power, Rivian, TurnTide Technologies, BETA Technologies, Ion Energy, ZeroAvia dan Infinium.
Dana inovasi industri baru memanfaatkan kebutuhan Amazon untuk menemukan cara yang lebih cepat untuk mengirimkan barang, sambil meningkatkan pengalaman pelanggan dan karyawan yang bekerja di gudang dan logistik.
Baca Juga: Wajib Tahu! 7 Manfaat Ubi Ungu Ini Jangan Diremehkan, Berhubungan dengan Otak
Ini juga bertujuan untuk membangun dari investasi sebelumnya Amazon di AI dan robotika yang telah menyebabkan penambahan peningkatan dalam operasinya.
Termasuk lengan robot yang melakukan tugas berulang dan kendaraan otomatisasi yang dapat membantu mengangkut barang-barang yang lebih besar.
Amazon mengumumkan lima investasi awal ke perusahaan startup yang mengembangkan teknologi dan robotika. Namun, Amazon tidak mengungkapkan jumlah investasinya.
Berikut adalah rincian dari apa yang dikerjakan masing-masing perusahaan startup tersebut.
Baca Juga: 5 Makanan yang Tidak Baik untuk Gigi, Jangan Diremehkan Sebelum Terlambat
Agility Robotics
Startup Corvallis, Oregon yang didirikan oleh Jonathan Hurst dan Damion Shelton, terkenal dengan robot berjalan bipedalnya yang bernama Digit.
Robot itu dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan mobilitas robot konvensonal. Hal itu disebut sebagai cara lain untuk mengoperasikan Digit bisa sampai ke tempat yang ditargetkan.
Agility menampilkan dirinya ke Oregon State University pada akhir 2015 dengan tujuan untuk mengkomersialkan penelitian tentang penggerak bipedal dari Dynamic Robotics Laboratory.
Perusahaan ini memperkenalkan robot Cassie yang terinspirasi burung unta pada tahun 2017 sebagai platform penelitian bipedal. Digit, yang menambahkan tubuh bagian atas, lengan, sensor, dan daya komputasi tambahan ke desain Cassie, diperkenalkan pada Februari 2019.
Baca Juga: 8 Cara Atasi Kapalan yang Bisa Kamu Coba di Rumah, Kulit Kaki dan Tangan Halus Kembali
Tidak lama kemudian, Agility menjalin kemitraan dengan Ford untuk menguji bagaimana robot berkaki dua dan mobil self-driving dapat bekerja sama. Baru-baru ini, Agility telah mengalihkan perhatiannya ke logistik.
BionicHIVE
Perusahaan Israel yang didirikan pada tahun 2014, sedang mengembangkan produk robot otonom bermerek SqUID yang dapat beradaptasi dengan rak dan kotak rak yang ada di gudang dan mampu berfungsi dari lantai ke langit-langit.
Produk ini berfungsi sebagai armada robot. Setiap robot dapat berguling di lantai gudang, lalu menempelkan dirinya ke rak raksasa dari lantai ke langit-langit di gudang, menggeser rak keatas, memilih kotak, lalu turun.
Baca Juga: Update, 78 Daerah ini Tunjangan Profesi Guru (TPG) Sudah Cair, Cek Apakah Ada Daerahmu
Mantis Robotics
Mantis Robotics, yang mengembangkan lengan robot yang menggunakan teknologi sensor untuk bekerja secara kohesif bersama orang-orang, didirikan pada tahun 2020.
Teknologi ini memungkinkan lengan robot ini menjadi "tanpa pagar", memungkinkan mereka untuk berinteraksi lebih bebas dengan orang-orang tanpa risiko cedera.
Mantis Robotics adalah salah satu dari 15 startup tahap awal yang berpartisipasi dalam program musim gugur 2021 Batchery untuk pengusaha.
Baca Juga: Jin BTS Mendapatkan Gitar dari Chris Martin, Karena Menjadi Member Tertua BTS
Modjoul
Startup analitik data Greenville, Carolina Selatan yang didirikan pada tahun 2016 sedang mengerjakan teknologi keamanan.
Teknologi tersebut dapat memberikan peringatan dan rekomendasi real-time yang dipersonalisasi yang bertujuan untuk mengurangi cedera, terutama masalah muskuloskeletal.
Teknologi yang dapat dikenakan adalah sabuk dengan enam sensor untuk menyediakan data gerakan, lokasi, dan lingkungan.
Adapun haptic feedback yang dimilikinya untuk mengingatkan karyawan tentang mekanika tubuh yang tepat saat melakukan tugas seperti mengangkat kotak.
Baca Juga: 64 Daerah Ini Sudah Cairkan Sertifikasi Guru Triwulan 1 Tahun 2022, Cek Segera!
Data yang dikumpulkan nantinya dibagikan kepada karyawan dan penyelia, dengan demikian pelatihan dapat dikembangkan untuk membantu mengurangi atau menghilangkan cedera di tempat kerja.
Vimaan
Startup Santa Clara, California yang didirikan pada tahun 2016 sedang mengembangkan visi komputer dan produk kecerdasan buatan untuk meningkatkan manajemen inventaris.
Produk otomatis pada dasarnya menciptakan gudang digital yang dapat menangkap, melacak, dan mengelola inventaris di seluruh gudang, termasuk penerimaan, penyimpanan dan pengambilan, penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman.
Baca Juga: 5 Tips Aman Donor Darah Ketika Puasa, Tetap Lakukan Kegiatan Mulia di Bulan Berkah
Perusahaan muncul dari awal tahun ini dengan US$25 juta dalam tahap awal dan Seri A yang mencakup New Enterprise Associates (NEA), Wing VC dan Neotribe Ventures.***
