Sejarah Berdirinya Sekolah Dalang di Puro Mangkunegaran Surakarta

- 1 April 2022, 13:32 WIB
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920.
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920. /Tassilo Adam

BERITASOLORAYA.com - Kemunculan wayang kulit gaya Mangkunegaran tidak dapat dilepaskan dari eksistensi Mangkunegaran sebagai suatu wilayah Kadipaten yang sempat otonom pada masa kejayaannya yang salah satunya adalah di bidang kesenian.

Keberadaan Mangkunegaran melahirkan atmosfir baru dengan adanya bentuk kesenian yang berbeda untuk menunjukkan identitasnya. Berpijak dari kondisi itulah kemudian tumbuh dan berkembang dua gaya dalam kesenian, yaitu gaya atau gagrak Surakarta dan gaya Yogyakarta.

Wayang kulit pun mendapatkan pengaruh dari dua kerajaan kerajaan tersebut, yaitu wayang kulit gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta.

Baca Juga: Lirik Lagu Shape of You oleh Ed Sheeran, Lagu Pop Populer

Diawali oleh K.G.P.A.A. Mangkunagara IV (1853 - 1881), wayang kulit gaya Mangkunegaran mulai dikenal oleh masyarakat.

Mangkunagara IV memiliki ketertarikan dan perhatian yang besar dalam dunia pewayangan. Ditunjukkan dengan adanya berbagai kreasi dalam pengembangan seni, yaitu pembuatan boneka wayang, kepustakaan wayang serta mengadakan pentas pergelaran.


Wayang kulit gagrak (model) Mangkunegaran untuk yang pertamakali diciptakan atas perintah dari K.G.P.A.A.Mangkunagoro IV pada 1861.

Pembuatan itu didasarkan pada sumber wayang Kyai Kadung, wayang kulit pusaka milik Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 1443 H Tahun 2022? Begini Kata Kemenag

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x