Sejarah Berdirinya Sekolah Dalang di Puro Mangkunegaran Surakarta

- 1 April 2022, 13:32 WIB
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920.
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920. /Tassilo Adam

Wayang kulit purwo ciptaan Mangkunagara IV memiliki ciri berukuran lebih kecil dari sumber aslinya. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah untuk "disebetkan" (dimainkan) saat pentas. Wayang tersebut kemudian dikenal dengan nama Kyai Sebet.

Wayang Kyai Sebet
Wayang Kyai Sebet koleksi Puro Mangkunegaran Surakarta

Kreasi penciptaan wayang kulit kemudian dilanjutkan oleh K.G.P.A.A. Mangkunagara VII (1916 - 1944). Mangkunagara VII dikenal sebagai seorang Adipati yang mencintai seni.

Baca Juga: Demi Meliput Prosesi Pernikahan Hyun Bin dan Son Ye Jin, Media Korea Nekat Pakai Drone

Berangkat dari keprihatinan Mangkunagara VII terhadap kualitas seni pertunjukan wayang & kemampuan para dalangnya, maka di sekitar th 1923 dipersiapkanlah suatu lembaga pendidikan bagi calon dalang.

KGPAA Mangkunegara VII bersama Keluarga
KGPAA Mangkunegara VII bersama Keluarga National Museum Van Mareldculturen

 

Pada awalnya diutamakan untuk para anak keturunan dalang. Seiring dengan perkembangan jaman, untuk yang pertamakalinya sekolah dalang Mangkunegaran berlokasi di Pendhopo Ageng para calon dalang tersebut ddengan cara duduk bersila membentuk suatu lingkaran sembari disaksikan oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara VII.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 8 Persiapan Hadapi Hari Pertama Puasa Ramadhan, Tetap Semangat

Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran.  (1878 - 1955) sekitar th 1920.
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran. (1878 - 1955) sekitar th 1920. Tassilo Adam

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x