Sejarah Berdirinya Sekolah Dalang di Puro Mangkunegaran Surakarta

- 1 April 2022, 13:32 WIB
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920.
Pentas wayang di Pendhopo Ageng Puro Mangkunegaran sekitar tahun 1920. /Tassilo Adam

Baca Juga: Harga Pertamax Naik Per 1 April 2022, Penyesuaian Harga Keekonomian Jadi Alasan

Materi pengajaran disampaikan dalam bentuk teori dan praktek. Di awal pertemuan, para siswa menerima naskah beserta contohnya.

Selanjutnya diberikan dasar-dasar dalam seni pewayangan antara lain sulukan, sabetan dan dhodhogan.

Para siswa mengikuti pelajaran berdasarkan tahapan belajar. Tahapan tersebut terdiri dari 4 tahap, yaitu : tahap awal (purwo), tahap pertengahan (madyo), tahap akhir (wasono) dan tahap wredhowarono.

Dalam proses pendidikannya, Pasinaon Dalang Mangkunegaran membentuk karakter yang kuat kepada para anak didik lulusannya. Sekolah ini telah meluluskan banyak dalang kondang dan tersohor, diantaranya adalah : Ki Narto Sabdo (1925 - 1985) dan Ki Juwardi Hadi Suwarno.

Alumni sekolah dalang Mangkunegaran juga digemari masyarakat karena kemampuannya dalam memainkan wayang kulit dan pertunjukan yang menghibur.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Pemerintah Memilih Maudy Ayunda Sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia

Pendirian Pasinaon Dalang Ing Mangkunegaran (Sekolah Dalang di Mangkunegaran) memiliki peran untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Jawa khususnya dlm seni pentas wayang kulit gagrak Mangkunegaran.

Sekolah ini juga menjadikan pentas wayang kulit di Mangkunegaran menjadi lebih berkembang dan berkualitas, karena memiliki sistem pembelajaran yang sistematis serta guru-guru yang kompeten di bidang seni pentas wayang kulit.

Tak kalah penting, bahwa Pasinaon Dalang Ing Mangkunegaran (Sekolah Dalang di Mangkunegaran) juga berkontribusi dalam pembentukan kebudayaan Nasional hingga saat ini.***

Halaman:

Editor: Inung R Sulistyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x