Tari Bedhaya Ketawang ini memiliki sejarah tersendiri. Pencipta tari ini adalah Panembahan Senapati yang didasarkan atas pengalaman Panembahan Senapati sewaktu bertapa.
Dalam tapanya tersebut, Panembahan Senapati melakukan hubungan mistis dengan Kanjeng Ratu Kidul atau Kanjeng Ratu Kencana Sari.
Proses hubungan mistik inilah yang menjadi dasar dalam gerakan Tari Bedhaya Ketawang. Kanjeng Ratu Kidul sendiri dipercaya sebagai ratu makhluk halus yang menguasai dasar Pantai Laut Selatan Jawa.
Oleh sebab itu, Tari Bedhaya Ketawang ini disakralkan. Tari Bedhaya Ketawang ini disakralkan untuk bentuk kelestarian hubungan mistis keturunan Panembahan Senapati sebagai Raja Mataram dengan penguasa Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Karena tarian ini tergolong sakral dan suci, maka penarinya harus memenuhi kriteria dan persyaratan. Biasanya penari Bedhaya Ketawang berjumlah sembilan orang yang melambangkan delapan arah mata angin dengan satu pusat penjuru di tengahnya.
Adapun kriteria penari yang bisa menarikan Bedhaya Ketawang di antaranya adalah sebagai berikut: