Network
BERITASOLORAYA.com – Tari Sawat merupakan tarian pergaulan dari Maluku yang cukup sering ditampilkan di berbagai acara. Tarian dari Maluku ini menjadi simbolisme pergaulan yang memiliki keunikan tersendiri, sehingga patut untuk dilestarikan.
Tari Sawat cukup populer karena lumayan mudah untuk dipelajari dan mempunyai makna menarik untuk disimak. Tarian ini menjadi sebuah keramahan dan memiliki pesan perdamaian yang lumayan kental di dalamnya.
Biasanya Tari Sawat dilakukan dalam berkelompok. Sekelompok wanita yang kira-kira berjumlah 9-10 orang menarikan tarian ini secara kompak dan indah. Keindahan Tari Sawat terletak pada kegemulaian para perempuan yang menarikan gerakannya.
Baca Juga: Biar UMKM Naik Kelas, Hipmi Solo Buka Tax Center, Ini Pelayanannya
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 10 Oktober 2023, Tari Sawat merupakan tarian khas dari Maluku. Biasanya tarian ini ditampilkan dalam satu paket dengan musik sawat berupa gendang, rebana, dan suling.
Namun, adapula Tari Sawat yang ditampilkan dalam kolaborasi dengan musik Tifa Totobuang. Keanekaragaman cara penyajian Tari Sawat membuat tarian ini menjadi lebih istimewa.
Keunikan tarian ini sebenarnya terletak pada pesan dan makna yang terkandung di dalamnya.
Perdamaian dan keselarasan hidup sangat terlihat dari gerakan-gerakan yang ditampilkan oleh para penarinya. Lekuk tubuh para penari yang gemulai dan indah mencerminkan keramahan serta jauh dari kesan kaku.
Karena mencerminkan perdamaian dan keselarasan hidup, maka wajar apabila gerakan yang ditarikan oleh para penarinya sangat indah dan membuai. Bahkan tak jarang yang memberikan pujian kepada kelentikan gerakan sang penari Tari Sawat.
Bisa disimpulkan bahwa Tari Sawat adalah tarian sederhana tetapi memiliki makna yang luar biasa. Keberadaannya seperti sebuah oase di tengah kekeringan moral yang melanda warga Maluku. Karena itulah bisa dikatakan bahwa Tari Sawat memiliki simbolisme pergaulan.
Tari Sawat memang unik dan memiliki nilai keindahannya tersendiri. Keberadaan tarian ini memiliki tempat yang spesial di hati para warga Maluku. Karena itulah setiap ada pagelaran acara, tarian ini ditampilkan.
Akan tetapi keberadaan tarian ini tidak akan bertahan jika tidak ada kepedulian masyarakat untuk terus melestarikannya. Akan teramat sayang jika tarian yang memiliki nilai seni dan budaya ini tidak dilestarikan.
Sebab tarian ini sangat penting untuk sering ditampilkan dalam berbagai acara publik, sehingga masyarakat pun akan tahu makna perdamaian di dalamnya. Tari Sawat juga mengingatkan masyarakat umum akan arti perdamaian dalam hidup.
Begitu pentingnya makna tarian ini, maka tak ada salahnya untuk melestarikan Tari Sawat. Sebagai salah satu budaya kesenian di masyarakat, Tari Sawat memang pantas untuk dilestarikan dan dijaga.***
