Utang Negara Berkurang, Erick Thohir Sebut karena Konsolidasi BUMN Alami Efisiensi

- 15 Februari 2023, 16:24 WIB
 Menteri BUMN Erick Thohir usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Senin, 13 Februari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Senin, 13 Februari 2023 /Dok. Humas Kementerian BUMN


BERITASOLORAYA.com - Salah satu penyebab konsolidasi BUMN meningkat signifikan di tahun 2022 adalah karena efisiensi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, pada Senin, 13 Februari 2023.

Dikutip dari akun Instagram resmi @kementerianbumn, Rabu, 15 Februari 2023, Erick Thohir mengatakan salah satu indikatornya adalah penurunan rasio utang terhadap investasi BUMN yang turun dari 36,2 persen menjadi 34,2 persen.

Baca Juga: Naik Kereta Api Bisa Dapat Tiket Gratis bagi Penumpang Ini. Simak Ketentuan dan Cara Membeli, Selamanya?

Erick Thohir mengatakan bahwa modal BUMN Rp 3.150 triliun sedangkan hutang negara mencapai Rp 1.640 triliun. Hal itu merupakan pencapaian yang positif.

"Modal BUMN akan mencapai Rp3.150 triliun pada 2022, atau lebih banyak dari utang sebesar Rp1.640 triliun," ujarnya.

Utang BUMN akan terus berkurang antara lain karena Erick juga mendorong percepatan pembayaran hutang seperti di PLN.

Dia menekankan bahwa pembayaran hutang harus tepat waktu agar tidak menunggak.

Baca Juga: Alhamdulillah, Tunjangan Profesi Guru 2023 Bisa Cair di Bulan Ini, Intip Jadwal dari Pemerintah Berikut Ya

Sehubungan dengan itu, terungkap bahwa laba konsolidasi BUMN diperkirakan mencapai Rp303,7 triliun pada tahun 2022, atau meningkat sebesar Rp179 triliun pada laba bersih konsolidasi pada tahun 2021.

Erick Thohir mengungkapkan laba konsolidasi BUMN diperkirakan mencapai Rp303,7 triliun pada tahun 2022, meningkatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp179 triliun pada tahun 2021.

Namun, Erick Thohir mengatakan dalam laba tersebut merupakan laba kotor yang belum di unaudited atau belum dilakukan audit. "Angka tersebut merupakan laba unaudited," ungkapnya.

Total konsolidasi BUMN tersebut termasuk laba non tunai Garuda Indonesia sebesar Rp55,7 triliun.

Baca Juga: Pendaftaran KIP Kuliah 2023 Dibuka, Kemendikbudristek Beri Komentar tentangnya, Terkait Apa?

Laba konsolidasi BUMN diperkirakan mencapai Rp303,7 triliun pada tahun 2022, meningkatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp179 triliun pada tahun 2021.

Sementara itu, total modal BUMN menjadi R 2,778 triliun pada 2021 dan Rp3,150 triliun pada 2022.

Alhasil, usaha BUMN pun tumbuh positif, antara lain indikasinya adalah dari pendapatan yang mencapai Rp2,613 triliun pada 2022 dibandingkan Rp2,292 triliun pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, dari sumber yang lain, Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah mengaku mengapresiasi sejumlah capaian BUMN dan penilaian terhadap kinerja serta pertumbuhan laba BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Baca Juga: Akhirnya, Guru Usia 50 Tahun Bisa Sertifikasi, Dimudahkan Jalannya Oleh Kemendikbud, Alhamdulillah

Said juga menyoroti kinerja investasi BUMN pada 2022 yang lebih mengandalkan modal korporasi ketimbang pembiayaan pinjaman.

Hal itu tercermin dari rasio utang terhadap modal BUMN yang turun dari 36,2 persen tahun lalu menjadi 34,2 persen pada 2022.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah