Pada hari selasa lalu Credit Suisse telah menerbitkan laporan tahunan 2022 yang mana mengatakan bahwa telah mengidentifikasi tentang ‘kelemahan material’ dalam kontrol atas pelaporan keuangan dan belum membendung arus keluar pelanggan.
Bank terbesar kedua di Swiss ini mengalami peningkatan arus keluar pelanggan pada kuartal keempat menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss $120 miliar.
Menurut Analis Exane, kemungkinan besar Bank Nasional Swiss dan regulator keuangan Finma akan melakukan bailout.
Kemungkinan ini akan melibatkan satu atau lebih bank sebagai bentuk skenario yang akan dihadapi oleh Credit Suisse.
Baca Juga: Ketuk Palu, Kemdikbud Sahkan Tunjangan Sertifikasi Guru Ini Naik 2 Kali Lipat, Anda Dapat?
Mereka juga mengangkat kemungkinan putar balik oleh Saudi National Bank, yang menaikkan sahamnya di Credit Suisse tahun lalu sebagai bagian dari peningkatan modal untuk meningkatkan kekuatan keuangannya.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters, Ketua SNB Ammar Al Khudairy pada hari Rabu, 15 Maret 2023 mengatakan, "Kami tidak bisa karena kami akan melampaui 10%. Ini masalah regulasi”.
Anjloknya harga saham Credit Suisse telah memicu kembali kegelisahan di kalangan investor tentang ketahanan sistem perbankan global setelah jatuhnya Silicon Valley Bank pekan lalu.
"Harus ada semacam tindakan tegas yang mengubah permainan untuk membalikkan dan menstabilkan situasi," kata analis Exane.