Profil Singkat Dandhy Laksono, Sutradara Film Dirty Vote dan Berbagai Film Dokumenter yang Sukses Digarapnya 

13 Februari 2024, 16:47 WIB
Profil singkat Dandhy Laksono, sutradara Dirty Vote, dan berbagi film dokumenter yang sukses digarapnya ada dalam artikel ini. /

BERITASOLORAYA.com- Simak profil Dandhy Laksono, sutradara film dokumenter Dirty Vote. 

Dirty Vote masih menjadi perbincangan hangat di tengah mayoritas masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak hanya tertarik dengan isi film tersebut, tetapi juga dengan sosok yang berada  di depan  dan di balik layar. 

Salah satu sosok yang paling disoroti yaitu sutradara film tersebut. Sutradara film ini bernama Dandhy Laksono. 

Berikut profil Dandhy Laksono dan berbagai karya film dokumenter yang sukses digarapnya. 

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan dari Guru Besar UI agar Peristiwa Kelam Petugas Pemilu 2019 Tak Terulang

Profil Dandhy Laksono

Pria bernama lengkap Dandhy Dwi Laksono lahir pada 29 Juni 1976 di Lumajang, Jawa Timur. Ia menamatkan pendidikan sarjananya di  Universitas Padjadjaran.  

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya melalui jalur non formal di dua negara yaitu Internship Program Broadcast Journalist Covering Conflict di Ohio University Amerika pada tahun 2007 dan British Council Broadcasting Program di London pada tahun 2008. 

Dandhy Laksono diketahui mengawali kiprah karirnya menjadi seorang jurnalis. Ia menjadi seorang jurnalis sejak tahun 1998, dimulai dari tabloid Kapital hingga radio ABC Australia. 

Ia juga sempat bekerja di dua televisi swasta yaitu SCTV dan RCTI. Saat di SCTV, Dandhy sempat menjadi seorang  produser berita Liputan 6, sedangkan saat berada di RCTI ia menjabat sebagai Kepala  Saksi Peliputan. 

Pada tahun 2011, Dandhy Laksono bersama temannya Andhy Panca mendirikan sebuah rumah produksi audio visual bernama Watchdoc. 

Baca Juga: Profil Watchdoc Organisasi Pembuat Film Dokumenter Dirty Vote, Didirikan Aktivis dan Eks Jurnalis

Rumah produksi ini terkenal dengan berbagai film dokumenter yang sebagian besar berisikan tentang kritik terhadap fenomena sosial yang sedang terjadi di tanah air. 

Tidak hanya menjadi seorang founder, Dandhy juga memiliki peran besar dalam setiap project film dokumenter yang dihasilkan rumah produksi ini. 

Berikut ini berbagai film dokumenter yang sukses  digarap oleh Dandhy Laksono dan berhasil mengundang kontroversi di masyarakat. 

Samin Vs Saman (2015) 

Film dokumenter ini tayang pada tahun 2015 di  situs youtube Watchdoc.  Film ini bercerita tentang perlawanan warga Kecamatan Gunem di Kabupaten Rembang terhadap pendirian pabrik semen.

Film ini berdurasi 39 menit 26 detik. Warga Kecamatan Gunem tersebut merupakan penganut ajaran Samin. Mereka menolak pendirian pabrik Semen Gresik. Film ini mengambil latar tiga kabupaten yaitu, Pati, Rembang Jawa Tengah, dan Tuban Jawa Timur.

Sexy Killers (2019)

Film dokumenter ini tayang pada masa menjelang Pemilu tahun 2019. Film ini mengungkap keberadaan elite jenderal tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kepemilikan tambang batu bara dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Film dokumenter ini menunjukkan berbagai dampak buruk yang dihasilkan dari kedua tambang tersebut, baik terhadap lingkungan, masyarakat sekitar pertambangan, dan juga makhluk lainnya seperti berbagai satwa.

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Film Wonka Rilis Hari Ini, Berikut Sinopsis dan Jadwal Pemutaran untuk 6 - 7 Desember 2023

Pulau Plastik (2021)

Berbeda dengan film dokumenter lainnya, film Pulau Plastik ini ditayangkan melalui platform digital streaming Netflix. Film ini tayang pada tahun 2021. Film ini bercerita tentang tiga orang yang menolak diam untuk melawan pemakaian plastik menjadi masalah lingkungan. 

Tiga orang tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda. Ketiganya yaitu Gede Robi merupakan seorang vokalis band Navicula asal Bali, Tiza Mafira yang merupakan pengacara asal Jakarta, dan Prigi Arisandi yang merupakan ahli biologi sekaligus penjaga sungai asal Jawa Timur. 

Pada film tersebut mereka akan menelusuri jejak sampah plastik yang menyusup ke rantai makanan, dampak bagi kesehatan manusia, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan hal tersebut. 

The Endgame (2021)

Film dokumenter The Endgame  tayang pada tahun 2021. Film sangat memorable bagi sebagian besar masyarakat Indonesia karena bercerita tentang peristiwa besar yang menggemparkan di Indonesia.

Film ini bercerita tentang kesaksian beberapa penyidik KPK yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Terdapat 75 anggota KPK yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tersebut.

Mereka yang bersaksi dalam film ini menduga adanya grand design yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menghilangkan orang-orang yang memiliki integritas tinggi, bijak, dan bersih.  

Barang Panas (2023) 

Film dokumenter Barang Panas tayang pada tahun 2023 lalu. Film ini menggambarkan kondisi lingkungan Indonesia. Salah satu hal utama yang disampaikan dalam film ini kondisi alam Indonesia yang memiliki geothermal atau energi panas yang sangat banyak di Indonesia.

PLN mengklaim bahwa  melimpahnya geothermal tersebut dapat menjadi alternatif pengganti batu bara. Namun faktanya, hal tersebut justru dapat merusak lingkungan. Film ini mengungkapkan kritik terhadap klaim pemerintah tersebut dengan menyajikan berbagai data berdasarkan fakta yang ada.  

Baca Juga: Daftar Pemenang dalam Acara Blue Dragon Film Awards 44, Ada Siapa Saja?

Dirty Vote (2024) 

Film Dirty Vote sedang menjadi bahan perbincangan masyarakat pada beberapa hari terakhir ini. Film dokumenter ini berisikan tentang berbagai data yang menunjukkan adanya skema kecurangan pada Pemilu 2024 yang dilakukan oleh berbagai elite politik. 

Berikut adalah profil singkat Dandhy Laksono dan berbagai karya berupa film dokumenter yang sukses digarapnya sejak tahun 2015 hingga 2024.***

Editor: Egia Astuti Mardani

Tags

Terkini

Terpopuler