Network
PR SOLORAYA – dr. Lois mengaku akan menolak jika ada panggilan dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Sebelumnya, dr. Lois viral akibat perkataannya yang kontroversial dengan menyebut bahwa dirinya tidak percaya Covid-19.
dr. Lois juga berdalih bahwa semua orang yang meninggal akibat Covid-19 disebabkan oleh reaksi antarobat yang diberikan kepada para pasien.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Jenis Moderna Telah Tiba di Indonesia Pada Tahap Ke-20
Pernyataannya itu mendapat banyak komentar, salah satunya dokter sekaligus pebisnis, dr. Tirta.
Dilansir dari akun Instagram pribadi dr. Tirta, IDI sudah memanggil dr. Lois untuk mempertanggung jawabkan pernyataannya dengan melakukan debat ilmiah.
Terbaru, melalui postingan dr. Tirta, dr Lois dikabarkan akan menolak jika mendapat panggilan dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Baca Juga: Presiden Jokowi Memimpin Doa Bersama Lintas Agama Virtual dari Istana Kepresidenan Bogor
“Oke sip, undangan ditolak dengan alesan ILMU MAHAL. Bawa-bawa BIN dan Dewan Ketahanan Nasional,” tulis dr.Tirta, sebagaimana dikutip PRSoloraya.com dari akun Instagram @dr.tirta, Senin, 12 Juli 2021.
Dokter Lois menolak undangan tersebut diduga dengan alasan bahwa ilmu yang dimilikinya itu mahal.
Hingga saat ini dr.Tirta menyebut belum ada surat apapun yang diterima kepada pihak Kementerian Kesehatan terkait ucapan kontroversial dr. Lois.
Baca Juga: Inggris Kalah Adu Penalti di Final EURO 2020, Bukayo Saka Jadi Sasaran Serangan Rasis
“Klarifikasi ya, sampe detik ini tidak ada surat diterima @kemenkes_ri terkait bu LOIS. Jadi entah dia ngaku-ngaku atau bagaimana,” tulisnya.
Di samping itu, dr. Tirta juga telah mengantongi izin dari PB IDI untuk menyampaikan beberapa hal terkait pernyataan kontroversial dr. Lois.
Selain penolakan dari dr. Lois untuk menghadiri undangan PB IDI dan MKEK, pihak Badan Intelijen Negara pun dipersilahkan untuk memberi klarifikasi terhadap beberapa pernyataan dari dr. Lois tersebut.
“@binofficial_ri monggo klarifikasi statement beliau ya ndan izin. Ada pendukungnya mau mewakili?” tulis dr.Tirta.***
