Network
BERITASOLORAYA.com – Industri film nasional semakin hari semakin maju dan mampu menghadirkan film dengan berbagai genre. Mulai dari film romantis, komedi, horror, hingga film yang bertema perjuangan bangsa Indonesia.
Kurang 4 hari lagi Indonesia akan menyambut hari kemerdekaan atau ulang tahun yang ke-77. Dalam rangka menyambut HUT RI ke-77, film-film nasional dengan tema perjuangan bangsa Indonesia akan sangat cocok untuk ditonton.
Film nasional dengan tema perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya bercerita tentang perjuangan tokoh saat merebut kemerdekaan saja, namun juga ada yang bercerita tentang tokoh yang melawan ketidakadilan di Tanah Air saat masa dahulu.
Baca Juga: Begini Nasib Guru Honorer Sekolah Negeri dan Fresh Graduate FKIP Jelang Penghapusan Tenaga Honorer
Dari film-film nasional yang bertema perjuangan bangsa Indonesia, penonton dapat mengetahui secara singkat bagaimana perjuangan para pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan bagi masyarakat Indonesia dahulu.
Berikut ini merupakan 5 film nasional yang bertema perjuangan bangsa Indonesia yang dapat ditonton untuk menyambut HUT RI ke-77.
- Film “Merah Putih”
“Merah Putih” merupakan film yang menceritakan tentang perjuangan dalam melawan tentara Belanda pada tahun 1947.
Amir, Thomas, Dayan, dan Marius merupakan 4 kadet yang melakukan pelatihan militer di sebuah barak yang letaknya di Semarang.
Baca Juga: Begini Nasib Guru Honorer Sekolah Negeri dan Fresh Graduate FKIP Jelang Penghapusan Tenaga Honorer
Empat kadet ini berasal dari kota yang berbeda-beda di Indonesia. Selain berbeda kota, mereka juga berbeda latar belakang, suku, dan juga agama.
Suatu hari kamp tempat mereka berlatih tiba-tiba saja diserang oleh tentara Belanda. Seluruh kadet kecuali Amir, Thomas, Dayan, dan Marius terbunuh. Mereka yang lolos akhirnya bergabung bersama pasukan gerilya di pedalaman di Jawa.
Di pedalaman tersebut mereka belajar banyak strategi untuk bisa mengalahkan para tentara Belanda dan memperjuangkan keadilan yang ada di Indonesia.
Film “Merah Putih” disutradarai oleh Yadi Sugandi dan dibintangi oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu, dan para pemain lainnya.
Baca Juga: Begini Cara Mengganti Password Akun Pembelajaran Milik Dinas Pendidikan, Simak Selengkapnya
- Film “Darah Garuda”
Film ini merupakan lanjutan atau film kedua dari “Merah Putih”. Film “Darah Garuda” masih menceritakan tentang kadet yang bergerilya di pedalaman Jawa.
Kehidupan mereka mulai mengalami beberapa konflik yang terjadi akibat terbukanya rahasia-rahasia masa lalu dan konflik tajam dalam hal kepribadian, kelas sosial, dan agama.
Keempat kadet tersebut awalnya ingin bersatu dan menyusun rencana untuk menyerang kamp milik tentara Belanda, serta menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.
Baca Juga: Begini Cara Untuk Bisa Masuk Ke Rapor Pendidikan, Kepala Sekolah dan Operator Sekolah Harus Tahu
Film “Darah Garuda” disutradarai oleh Yadi Sugandi bersama Conor Allyn, dan pemainnya juga masih sama seperti film “Merah Putih”. Namun pada film kedua ini Ario Bayu turut menjadi pemain utama bersama keempat pemain lainnya.
- Film “Hati Merdeka”
“Hati Merdeka” merupakan film ketiga dan terakhir dari lanjutan film “Merah Putih” dan “Darah Garuda”.
Setelah melakukan misi tragis yang menyebabkan kematian anggota kelompok, ujian masih terus menghampiri para kadet yang berjuang demi keadilan di Tanah Air.
Tiba-tiba saja pemimpin kelompok yaitu Amir, memutuskan untuk keluar dari kelompok. Karena kehilangan anggota kelompok beserta pemimpin, akhirnya para kadet berjuang dengan membawa dendam dengan melakukan perjalanan ke Bali.
Baca Juga: Kemdikbud Ajak Semua Guru, Kepala Sekolah dan Tendik Untuk Ikut Program Ini, Terkait Konsultasi?
Di Bali mereka tinggal di tempat Dayan dan memiliki misi untuk membalaskan dendam mereka kepada para tentara Belanda.
Para kadet yang tersisa berjuang dengan mempertaruhkan nyawa mereka untuk banyak hal demi bangsa Indonesia.
Film “Hati Merdeka” masih disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn, beserta pemain-pemain pada film pertama dan kedua.
- Film “Naga Bonar Reborn”
Film ini bercerita tentang kisah lucu perjalan hidup dari seorang pencopet yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang jenderal di Sumatera Utara.
Baca Juga: Kronologi Salman Rushdie Dihujani Tikaman Saat Beri Kuliah, Begini Kondisinya
Naga Bonar merupakan pencopet ulung pada zaman penjajahan Jepang dan selama perjalanan hidupnya ia jatuh cinta pada seorang perempuan yang memergokinya tengah mencopet. Gadis itu bernama Kirana.
Kisah perjalanan hidup Naga Bonar mengalami banyak lika-liku yang dibalut dengan komedi khas film Indonesia, namun tidak menghilangkan cerita tentang perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
Film ini disutradarai oleh Dedi Setiadi, beserta pemainnya adalah Gading Marten, Citra Kirana, dan beberapa pemain lainnya.
Baca Juga: Penggeledahan Rumah Donald Trump: FBI Sita Dokumen Rahasia yang Diduga Melanggar Undang-Undang
- Film “Sang Pencerah”
Film ini bercerita tentang seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Ahmad Dahlan. Ia hidup di tengah masyarakat yang melakukan syariat agama Islam namun sangat melenceng dan hampir mendekati syirik.
Awal mulanya ia mencoba memberi tahu masyarakat tentang arah salat yang benar, yaitu menghadap kiblat atau ke arah barat menghadap Makkah, karena selama ini masyarakat justru salat menghadap barat namun ke arah Afrika.
Usul tersebut membuat para masyarakat terutama kyai yang memimpin menjadi marah. Hal itu dianggap adanya seorang anak pendatang yang menentang peraturan yang sudah ada bertahun-tahun lamanya.
Baca Juga: SE Baru Kemdikbud untuk Guru TK, SD, SMP SMA Mengenai SKB 4 Menteri dan Pemerintah Berlakukan Ini
Film “Sang Pencerah” disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Lukman Sardi, Yati Surachman, Zaskia Adya Mecca, Muhammad Ihsan, dan beberapa pemain lainnya.***
