Mayat Korban Covid-19 Mengambang di Sungai Gangga, Begini Penjelasan Otoritas India

16 Mei 2021, 08:39 WIB
Seorang pria membawa kayu berjalan melewati tumpukan kayu pemakaman orang-orang yang meninggal karena Covid-19 saat kremasi massal, di sebuah krematorium di New Delhi, India /Reuters/Adnan Abidi

PR SOLORAYA - India dikejutkan ketika sejumlah mayat yang diduga korban Covid-19 mengambang di Sungai Gangga.

Otoritas negara bagian India memberitahukan bahwa pihaknya menerima informasi penemuan mayat yang diduga korban Covid-19 di beberapa sungai India.

Berdasarkan informasi, mayat tersebut dibuang karena berbagai faktor antara lain kemiskinan, dan ketakutan warga akan penyakit Covid-19 di daerah-daerah mereka yang terpencil.

Baca Juga: Videonya Berinteraksi dengan Primata saat Siaran Langsung Viral, Reporter Bayu Pradhana Minta Maaf

Foto-foto mayat yang mengapung di sungai Gangga, sungai yang dianggap suci dalam agama Hindu itu mengejutkan negara yang belakangan ini tengah terguncang kasus Covid-19.

Walaupun laporan media banyak mengaitkan penemuan jenazah di sungai itu dengan kasus Covid-19, negara bagian Uttar Pradesh di utara India, hingga kini belum mengungkapkan kebenaran apapun.

Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters, pada Jumat 14 Mei 2021, pejabat senior India, Manoj Kumar Singh, mengatakan bahwa pemerintah telah menerima informasi tentang jenazah Covid-19 dibuang ke beberapa sungai alih-alih diurus sesuai ritual yang tepat.

Baca Juga: Update Virus Corona Dunia 16 Mei 2021, Total Kasus Covid-19 di India Melonjak Lebih dari 24 Juta Jiwa

Sebab berita penemuan mayat di Sungai Gangga telah menyebar, Perdana Menteri India, Narendra Modi pada hari Sabtu meminta otoritas pemerintah untuk meningkatkan sumber daya perawatan kesehatan di daerah pedesaan.

Hal tersebut disebabkan peningkatan penularan pun terjadi di kawasan terpencil seperti desa setelah melanda kota-kota.

Uttar Pradesh, negara bagian India yang menjadi tempat tingga 240 juta jiwa, merasakan kegentingan karena lonjakan kasus Covid-19 berkelanjutan.

Baca Juga: Serangan Udara Hancurkan Gedung Media Internasional di Gaza, PM Israel: Kita Diserang Duluan

Pakar kesehatan mengatakan belakangan ini kasus Covid-19 banyak tidak terdeteksi di desa-desa di Uttar Pradesh, yang merupakan bagian dari alur sungai Gangga.

Dalam sebuah catatan pada otoritas setempat, Singh mengatakan bahwa warga menghadapi beberapa masalah terkait kemungkinan tindakan mereka membuang jenazah di sungai itu.

Masalah tersebut di antaranya kekurangan dana membeli bahan-bahan seperti kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan agama di beberapa komunitas, dan anggota keluarga yang meninggalkan korban begitu saja karena takut tertular Covid-19.

Baca Juga: Israel Serang Gedung Media Internasional yang Diduga Berisi Aset Militer Hamas, Jurnalis: Tak Ada Tanda-tanda

Singh meminta pemerintah tingkat desa untuk memastikan tidak ada lagi jenazah yang dibuang ke sungai.

Ia meyakinkan bahwa pemerintah negara bagian akan memberi uang pada keluarga-keluarga miskin dari jenazah sebesar 5.000 rupee atau sekira Rp970.000 untuk biaya kremasi ataupun untuk penguburan.

Pihak pemerintah pun meminta polisi setempat untuk berpatroli di sekitar sungai agar kejadian pembuangan jenazah itu tidak terjadi lagi.

Hingga hari ini, India telah secara resmi melaporkan sekira 4.000 kematian setiap hari akibat Covid-19 dalam kurun waktu hampir dua minggu.

Baca Juga: Hancurkan Gedung Media Berita Internasional di Gaza, PM Israel: Kami Pastikan Keamanan Warga Sipil

Di sisi lain, para ahli kesehatan mengatakan jumlah korban mungkin akan meningkat karena fasilitas dan penanganan yang kurang di daerah pedesaan dan beberapa faktor lainnya.

Lonjakan kematian karena kasus Covid-19 menyebabkan penumpukan jenazah di krematorium dan kenaikan biaya untuk upacara terakhir.

Juru bicara Uttar Pradesh, Navneet Sehgal pada hari Sabtu membantah laporan media lokal yang memberitakan sebanyak 2.000 mayat korban Covid-19 ditemukan dari sungai di negara bagiannya dan daerah tetangganya Bihar dalam beberapa hari terakhir.

Ia mengonfirmasi jumlah mayat yang ditemukan adalah 10 hingga 20 dalam jarak beberapa waktu.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler