Update Kasus Corona Dunia: India Sentuh 24 Juta Kasus, 4000 Orang Meninggal Dunia

- 14 Mei 2021, 16:13 WIB
Berikut update kasus corona Dunia, dikabarkan kasus Covid-19 India menyentuh angka 24 juta kasus, begini penjelasannya.
Berikut update kasus corona Dunia, dikabarkan kasus Covid-19 India menyentuh angka 24 juta kasus, begini penjelasannya. /Pexels/CDC

PR SoloRaya - Situasi pandemi Covid-19 sampai saat ini bukannya makin reda justru makin parah sehingga sudah ada lebih dari 161 juta kasus aktif.

Seluruh dunia pun sudah mulai kewalahan atas penyebaran virus Covid-19 dan yang paling parah dan hampir mencetak rekor adalah India.

Bukan hanya itu, dikabarkan virus tersebut di India telah bermutasi menjadi varian baru corona.

Baca Juga: Ditunggu Banyak Penggemar, Lisa BLACKPINK dan Miyeon (G)I-DLE Resmi Akan Tampil di Kingdom: Legendary War

Terhitung sampai Jumat 14 Mei 2021, infeksi virus corona di India naik melewati 24 juta kasus.

Dilaporkan bahwa varian yang sangat mudah menular ini pertama kali terdeteksi di negara Asia Selatan itu kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Varian B.1.6.1.7 India telah ditemukan di delapan negara di benua Amerika, termasuk Kanada dan Amerika Serikat, kata Jairo Mendez, pakar penyakit menular dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Momen Raisa Rayakan Lebaran 2021 bersama Keluarga: Hangatnya Tak Terkalahkan

"Varian ini memiliki kapasitas transmisi yang lebih besar, tetapi sejauh ini kami belum menemukan konsekuensi jaminan apa pun," katanya sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters.

"Satu-satunya kekhawatiran adalah virus-virus itu menyebar lebih cepat,” ujarnya.

Di antara yang terinfeksi adalah para pelancong di Panama dan Argentina yang datang dari India atau benua Eropa.

Baca Juga: Memes Prameswari Super Perhatian, Billy Syahputra: Pengin Punya Istri Kaya Kamu

Sedangkan di Karibia, varian itu ditemukan di Aruba, Dutch St Maarten, dan departemen Guadeloupe Prancis.

Virus varian ini telah menyebar ke negara di Himalaya, Nepal dan juga terdeteksi di Inggris dan Singapura.

Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan jumlah total infeksi akibat varian itu meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu terakhir menjadi 1.313 kasus di seluruh Inggris.

Baca Juga: Imbas Covid-19, Tak Ada Sholat Idul Fitri Berjemaah dan Libur Kerja bagi PMI di Taiwan

"Kami cemas tentang itu - virus tersebut telah menyebar," kata Perdana Menteri Boris Johnson.

Dia menambahkan bahwa pertemuan akan diadakan untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut.

Singapura mengatakan pihaknya membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan melarang restoran menerima makan di tempat.

Baca Juga: Waspada Propaganda, Pendukung Israel di Indonesia Gencar Bagikan Pembelaan

Kemudian, seorang pejabat Pemerintah Australia menyebutkan sekirasetengah dari 150 penumpang pesawat dari India menuju Australia ditolak karena hasil tesnya positif.

"Bencana kemanusiaan yang terjadi di India dan Nepal harus menjadi peringatan bagi negara-negara lain di kawasan itu untuk berinvestasi besar-besaran dalam peningkatan kapasitas untuk tanggap darurat," kata Yamini Mishra, selaku anggota kelompok hak asasi Amnesty International.

"Virus ini menyebar dan melewati perbatasan dengan kecepatan yang mengerikan dan akan terus menyerang populasi yang paling terpinggirkan di kawasan dan itu yang paling parah dari semuanya," kata direktur Asia-Pasifik kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Akibat DAS Meluap dan Intensitas Hujan Meningkat, BNPB: 5 Kabupaten Terendam

Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan adanya 4.000 kematian dan 343.144 infeksi selama 24 jam terakhir.

Itu merupakan hari ketiga berturut-turut dari, tetapi infeksi harian terus berada di bawah puncak pada pekan lalu menjadi 414.188 kasus.

Sementara jumlah infeksi mencapai 24 juta, jumlah kematian menyentuh angka 262.317 sejak pandemi pertama kali melanda India lebih dari setahun yang lalu.

Baca Juga: Galang Donasi untuk Palestina, Taqy Malik Berhasil Kumpulkan Donasi Rp5 Miliar dalam 2 Hari

Akan tetapi akibat kurangnya pengujian di banyak tempat di negara itu, para ahli memperkirakan angka sebenarnya bisa lima sampai sepuluh kali lipat.

Situasinya makin buruk di daerah pedesaan Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, rumah bagi lebih dari 240 juta orang.

Televisi menyiarkan gambar keluarga yang menangisi orang yang meninggal di rumah sakit pedesaan atau berkemah di bangsal untuk merawat orang sakit.

Mayat-mayat telah terdampar di Sungai Gangga, sungai yang mengalir melalui negara bagian, akibat proses kremasi sudah kewalahan dan stok kayu untuk pembakaran mayat sangat sedikit.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x