PR SOLORAYA - Memasuki hari ketujuh serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Minggu, 16 Mei 2021 pagi, telah menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina, melukai puluhan lainnya, dan meratakan setidaknya dua bangunan tempat tinggal.
Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera pada Senin, 17 Mei 2021, Kementerian kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 192 orang kini telah tewas selama tujuh hari serangan Israel, termasuk 58 anak-anak.
Sedangkan Israel melaporkan 10 orang telah tewas akibat serangan roket Hamas, termasuk dua anak.
Jason Lee, direktur Save the Children’s Palestine country, mengatakan bahwa rata-rata tiga anak Palestina terluka setiap jam sejak serangan militer Israel di Gaza yang dimulai pekan lalu.
"Banyak dari anak-anak ini akan menanggung luka, cacat fisik jangka panjang dan bisa juga pada kesehatan mental mereka, selama sisa hidup mereka," ungkapnya.
Menurut Lee, dengan total korban sebanyak 58 anak Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel yang masih berlangsung, membuat peristiwa yang terjadi hingga kini sungguh terasa mengerikan.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menurunkan Berat Badan Usai Lebaran
Salah satu warga Jalur Gaza, Rajaa Abu Jasser, mengatakan bahwa kelima anaknya memiliki traumatik dan ketakutan sepanjang hari akibat serangan bom Israel di Gaza.
"Anak-anak saya takut untuk menutup mata mereka di malam hari, mereka selalu was-was jika ada tanda-tanda bom akan diluncurkan," katanya.
Lebih lanjut lagi, per Senin, 17 Mei 2021, militer Israel terus melancarkan serangan udara baru di Gaza.
Menurut laporan terbaru, setidaknya 55 serangan udara di Gaza dilakukan jet tempur Israel pada Senin dini hari waktu setempat.
Serangan jet tempur tersebut menargetkan beberapa pangkalan militer dan keamanan di wilayah Palestina, serta beberapa tanah kosong di timur Kota Gaza.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu kemarin mengatakan bahwa berakhirnya tujuh hari pertempuran dengan pejuang Gaza tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Meskipun begitu, ia meyakini perlunya dilakukan langkah diplomatik untuk memulihkan situasi saat ini.
Di sisi lain, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah melakukan pertemuan pada Minggu kemarin guna membahas solusi dari pecahnya kekerasan terburuk selama bertahun-tahun di Palestina dan Israel.
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa pertempuran Israel-Palestina saat ini sangat mengerikan, ia juga menyerukan agar mengakhiri segala bentuk serangan.
Baca Juga: Alami 5 Gejala Ini Usai Libur Lebaran? dr.Tirta Anjurkan Langsung Datangi Dokter
Dia menegaskan bahwa PBB secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata dan meminta untuk memungkinkan upaya mediasi.***