Tim Peneliti Finlandia: Efikasi Vaksin Cepat Menyusut. Juru Bicara Satgas Covid-19: Jaga Situasi dengan Prokes

24 November 2021, 18:47 WIB
Peningkatan Kasus Covid di Eropa Masih Terjadi, Menlu Minta Indonesia Waspada /PIXABAY/Tumisu

BERITASOLORAYA.com - Sampai saat ini kemanjuran vaksinasi terus menjadi sorotan dunia, sebab telah terjadi serangan Covid-19 gelombang keempat di Eropa dan Amerika selama lima pekan terakhir.

Pada sepekan terakhir Benua Eropa dan Amerika sama-sama mencatatk lonjakan kasus 8 persen dibanding pekan sebelumnya.

Di Eropa, Jerman mencatat angka tertinggi dengan kasus rata-rata harian mencapai 45 ribu dan angka kematian 195 orang per hari.

Baca Juga: Kota Solo akan Menjadi The City of Java Wellness, Simak Penjelasannya!

Amerika Serikat mencatatkan rata-rata 98 ribu kasus baru dan angka kematian 1.158 jiwa per hari.

Vaksin masih dapat diandalkan, dalam laporan mingguannya, edisi 16 November 2021, WHO mengutip hasil penelitian di Skotlandia.

Atas 98 ribu pasien yang terpapar varian Delta, yang menyebutkan bahwa efikasi vaksin AstaZeneca dan Pfizer Biontech, yang menghindarkan para pasien mengalami gejala parah yang menyebabkan kematian, masing-masing mencapai 91 dan 90 persen.

Baca Juga: Kesehatan Psikis Meningkat Di saat Pandemi Covid-19: Mari Kenali Ciri-cirinya

Di Amerika, menurut WHO, efikasi vaksin Pfizer Biontech, terhadap tingkat keparahan mencapai 90 persen pada pasien yang telah divaksin lengkap, dan efikasi 79 persen pada yang hanya menerima suntikan dosis pertama.

Dengan demikian, vaksin terbukti mengurangi risiko keparahan dan kematian.

Namun, tim peneliti Finlandia mewanti-wanti bahwa efikasi vaksin cepat menyusut.

Baca Juga: TERBARU! Kebakaran Tangki Pertamina Cilacap Karena Disambar Petir, Begini Penjelasan Polisi

Seperti dikutip di laporan WHO, edisi 16 November 2021, para peneliti Finlandia itu mencatat efikasi AstraZeneca, pasca-90 hari suntikan kedua adalah 88 persen, dan merosot menjadi 56 persen 6 bulan kemudian. Vaksinasi perlu booster.

Sebenarnya, situasi tak perlu dibikin rumit. Mengutip anjuran WHO, Juru Bicara Satgas Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro, Kamis 18 November 2021, mengatakan bahwa dinamika Covid-19 memang tak mudah diprediksi.

Langkah aman untuk melindungi diri dan orang lain adalah kembali ke jurus 3-M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Mencegah Kehamilan Dengan Azl, Bolehkah dalam Islam?

“Situasi saat ini sudah jauh lebih baik. Kita tentu tidak ingin kembali ke situasi buruk beberapa bulan lalu, ketika kita banyak mendengar berita duka cita. Kita jaga keadaan ini dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” katanya. Prokes adalah cara sederhana untuk menahan munculnya gelombang serangan baru Covid-19.***

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler