AS mengatakan Ukraina di Ambang Serangan Rusia Setelah Kelompok Separatis Meminta Permohonan Bantuan

24 Februari 2022, 09:30 WIB
AS mengatakan Ukraina di Ambang Serangan Rusia Setelah Kelompok Separatis Meminta Permohonan Bantuan /Tangkapan layar YouTube 7Detik

BERITASOLORAYA.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia yakin Rusia akan menyerang Ukraina dalam beberapa jam setelah kelompok separatis meminta bantuan Rusia untuk mengusir "agresi" pada Rabu, 23 Februari 2022 dan ketika ledakan mengguncang kota Donetsk di timur yang memisahkan diri.

“Semuanya tampaknya sudah siap bagi Rusia untuk terlibat dalam agresi besar terhadap Ukraina,” kata Blinken.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters, beberapa jam setelah kelompok separatis mengeluarkan permohonan mereka, setidaknya lima ledakan terdengar di kota Donetsk, Ukraina timur yang dikuasai separatis pada Kamis 24 Februari 2022.

Baca Juga: Tips Cerdas Keuangan untuk Milenial ala Motivator Tung Desem Waringin

Empat truk militer terlihat menuju ke tempat kejadian, tetapi penyebab ledakan tidak diketahui.

Konvoi peralatan militer termasuk sembilan tank terlihat bergerak menuju Donetsk pada hari Rabu dari arah perbatasan Rusia.

Namun masih belum ada indikasi yang jelas apakah Putin akan melancarkan serangan massal ke Ukraina dengan puluhan ribu tentara yang dia kumpulkan di perbatasannya. 

Baca Juga: 5 Kesalahan Finansial di Usia 20-an yang Dialami Youtuber Samuel dan Claudya, Penting bagi Anak Muda Pelajari

Moskow sendiri telah lama membantah bahwa mereka memiliki rencana untuk menyerang.

Para pemimpin dari dua daerah yang memisahkan diri ingin Putin campur tangan.

"Saya meminta bantuan untuk mengusir agresi militer rezim Ukraina terhadap penduduk Republik Rakyat Donetsk," kata Denis Pushilin yang mengepalai wilayah yang diakui Moskow sebagai wilayah independen.

Baca Juga: 9 Drama Korea Terbaik yang Dibintangi Cho Yi Hyun, Lawan Main Park Solomon di All Of Us Are Dead

Gedung Putih menolak komentar itu dan menganggapnya sebagai operasi "bendera palsu" Rusia lainnya.

Hal tersebut dianggap sebagai sebuah krisis palsu yang dibuat untuk membenarkan intervensi militer Rusia yang lebih besar.

"Ini adalah contohnya,Itu menunjukkan bahwa mereka merasa di bawah ancaman. Oleh siapa? Orang-orang Ukraina yang diancam akan diserang oleh Rusia?" kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.

Baca Juga: Ningning Banyak Membuat Kontroversi, Fans Khawatir Akan Merusak Reputasi aespa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Moskow telah menyetujui serangan dan tidak menjawab undangan untuk pembicaraan.

"Hari ini saya memulai percakapan telepon dengan Presiden Federasi Rusia. Hasilnya adalah keheningan," katanya.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler