Separatis Ukraina Mencari Bantuan Rusia, AS Mengatakan Serangan Sudah Siap

24 Februari 2022, 11:14 WIB
Separatis Ukraina Mencari Bantuan Rusia, AS Mengatakan Serangan Sudah Siap /Reuters /Maxim Shemetov

BERITASOLORAYA.com - Separatis di Ukraina meminta Moskow untuk membantu mengusir "agresi" pada Rabu, 23 Februari 2022.

Ledakan juga mengguncang kota timur Donetsk yang telah memisahkan diri.

Hal ini membuat Amerika Serikat memperingatkan bahwa indikasi serangan Rusia terhadap Ukraina semakin jelas.

Baca Juga: 3 Perbedaan Kultur Pendidikan Indonesia dan Finlandia

"Semuanya tampaknya sudah siap bagi Rusia untuk terlibat dalam agresi besar-besaran terhadap Ukraina." kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken

Beberapa jam setelah daerah yang memisahkan diri itu mengeluarkan permohonan mereka, setidaknya lima ledakan terdengar di kota Donetsk, Ukraina timur.

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters, daerah ini telah dikuasai kelompok separatis pada Kamis 24 Februari 2022 pagi.

Baca Juga: 3 Trik Membuat Anak Gemar Membaca, Orang Tua Perlu Belajar Ini

Konvoi peralatan militer termasuk sembilan tank terlihat juga bergerak menuju Donetsk pada Rabu pagi dari arah perbatasan Rusia.

Penembakan di Donetsk telah meningkat sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah separatis sebagai wilayah independen.

Putin juga memerintahkan pengerahan pasukan yang disebutnya sebagai pasukan penjaga perdamaian.

Baca Juga: AS Menjatuhkan Sanksi pada Perusahaan yang Membangun Pipa Nord Stream 2 Rusia

Namun langkah ini dianggap sebagai sebuah langkah awal invansi oleh Barat.

Moskow telah lama membantah bahwa mereka memiliki rencana untuk menyerang meskipun mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat tetangganya.

"Saya meminta bantuan untuk mengusir agresi militer rezim Ukraina terhadap penduduk Republik Rakyat Donetsk," kata Denis Pushilin yang mengepalai wilayah yang diakui Moskow sebagai wilayah independen.

Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina, Maskapai Penerbangan Berbagai Negara Berhenti Terbang di Seluruh Wilayah Udara Ukraina

Gedung Putih menolak permohonan bantuan separatis dan menganggapnya sebagai operasi "bendera palsu" Rusia.

Kejadian ini dianggap sebagai sebuah krisis palsu yang dibuat untuk membenarkan intervensi yang lebih besar.

"Itu menunjukkan bahwa mereka merasa di bawah ancaman. Oleh siapa? Orang-orang Ukraina yang diancam akan diserang oleh Rusia?,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler