Serangan 11 September: Mengingat Pembajakkan Pesawat Komersial Oleh Teroris yang Menghancurkan AS

2 September 2022, 09:06 WIB
Pembajakan pesawat komersial AS oleh teroris diingat dengan sebutan serangan 11 September /Sean Adair/REUTERS

BERITASOLORAYA.com – Serangan 11 September atau umumnya dikenal sebagai serangan 9/11 adalah sebuah kejadian yang bersejarah untuk dunia khususnya untuk AS.

Serangan 11 September yang terjadi pada tahun 2001 ini terkait dengan serangan yang dilakukan oleh milisi yang terhubung dengan kelompok teroris al Qaeda.

Milisi yang berjumlah 19 orang itu kemudian membajak empat pesawat komersial dan melakukan serangan bunuh diri terhadap AS.

Pesawat komersial yang dibajak tengah melakukan penerbangan dari timur laut AS ke California.

Baca Juga: Kemdibud Yakinkan Implementasi Kurikulum Merdeka akan Tingkatkan Kualitas Pendidikan. Simak Penjelasan Ini...

Selanjutnya, dua pesawat terbang menuju menara kembar World Trade Center di New York.

Pesawat ketiga menabrak Pentagon di Arlington, Virginia tepat di luar ibu kota AS, sedangkan pesawat terakhir jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.

Hampir 3.000 orang tewas selama serangan 11 September yang memicu inisiatif besar AS untuk memerangi terorisme dan menentukan rezim Presiden AS George W. Bush, dikutip BeritaSoloRaya.com dari History.

Pada 11 September 2001 pukul 08.45 pagi, sebuah pesawat American Airlines Boeing 767 yang memuat 20.000 galon bahan bakar jet menabrak menara utara World Trade Center di New York, AS.

Baca Juga: Setelah Dilanda Banjir yang Parah, Saat Ini Pakistan Dihadapi Ancaman Wabah Penyakit Skala Besar

Dampaknya menyebabkan sebuah lubang besar di bagian gedung dan terbakar di dekat lantai 80 gedung pencakar langit berlantai 110 itu. Hal tersebut langsung membunuh ratusan orang dan menjebak ratusan lainnya di lantai yang lebih tinggi.

Saat evakuasi sedang dilakukan di menara kembar, kamera televisi menyiarkan gambar langsung.

Delapan belas menit setelah pesawat pertama menabrakkan dirinya, Boeing 767 kedua muncul dan berbelok tajam ke arah World Trade Center, membelah menara selatan di lantai 60.

Baca Juga: Hasil Atalanta vs Torino, Hattrick Koopmeiners Bawa La Dea Puncaki Klasemen Sementara Liga Italia

Tabrakan kedua menyebabkan ledakan besar dan menghujani puing-puing yang terbakar ke jalan-jalan di bawahnya. Tidak lama dari sana, menara selatan runtuh dan disusul oleh menara utara.

Kejadian tersebut telah menewaskan sebanyak 2.763 orang meninggal di menara kembar World Trade Center.

Saat jutaan orang menyaksikan peristiwa yang berlangsung di New York, AS, sebuah pesawat komersial berputar-putar di pusat kota Washington D.C sebelum akhirnya menabrak sisi barat markas militer Pentagon pada pukul 09.45 pagi.

Baca Juga: 3 Lagu Rossa Tentang Cinta Lengkap Beserta Liriknya yang Menyentuh Hati

Bahan bakar jet dari Boeing 757 menyebabkan kebakaran hebat yang menyebabkan keruntuhan struktural sebagian bangunan yang merupakan markas besar Departemen Pertahanan AS.

Dalam kejadian ini 125 personel militer dan warga sipil tewas di Pentagon, bersama dengan semua 64 orang di dalam pesawat yang dibajak.

Mengetahui adanya pembajakan terhadap pesawat komersial yang dilakukan oleh teroris menyebabkan semua penerbagan di AS dibatalkan hari itu.

Pesawat terakhir merupakan pesawat yang memiliki tujuan ke California dan dibajak setelah 40 menit meninggalkan Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey.

Baca Juga: 3 Lagu Tulus yang Populer Lengkap dengan Artinya

Karena, pesawat telah tertunda lepas landas, penumpang di pesawat mengetahui kejadian di New York dan Washington melalui telepon seluler.

Hal tersebut kemudian memicu pemberontakan dari penumpang beserta pramugari pesawat.

Pemberontakan tersebut menyebabkan pesawat terbalik dan melaju ke tanah dengan kecepatan di atas 500 mil per jam, menabrak sebuah lapangan pedesaan dekat Shanksville, Pennsylvania pada pukul 10.10 pagi.

Kejadian tersebut menewaskan 44 orang yang berada di dalam pesawat. Hingga saat ini tidak ada yang tahu ke mana sebenarnya target dari pesawat terakhir ini.

Baca Juga: Resmi! Tunjangan Guru SD, SMP, & SMA Dihapus atau Tidak? Dirjen GTK Beri Jawaban Begini

Serangan 9/11 yang kemudian memicu Presiden AS George W. Bush menggunakan militernya untuk melawan teroris dan mengajak dunia internasional untuk mengikuti AS.

“Setiap bangsa di setiap wilayah sekarang memiliki keputusan untuk dibuat. Entah kau bersama kami (AS), atau kau bersama teroris,” kata Bush di depan Kongres untuk menggunakan militer melawan teroris.

Perlawanan menggunakan militer terhadap teroris yang dilakukan oleh beberapa negara ini kemudian dikenal dengan nama War on Terror atau Global War on Terrorism (GWOT).***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: History

Tags

Terkini

Terpopuler