Merasa Senasib, Jurnalis Senior: 50 Ribu Tentara Korea Utara Bakal Masuk ke Ukraina untuk Sokong Rusia

2 April 2023, 07:29 WIB
Ilustrasi. sebanyak 50 Ribu Tentara Korea Utara bakal dikerahkan masuk ke Ukraina bantu Rusia. /KCNA via REUTERS/

BERITASOLORAYA.com – Kedekatan hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Rusia bisa jadi bahaya besar bagi Ukraina.

Sebuah laporan menyebut bahwa rezim Kim Jong-un berpotensi besar untuk mengirim 50.000 personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA), guna menyokong militer negara Beruang Merah.

Seperti dilansir BeritaSoloRaya.com dari Bulgarian Military pada Minggu, 2 April 2023, laporan ini diungkap oleh seorang jurnalis sekaligus koresponden militer Rusia, Alexander Sladkov. Ada alasan kuat mengapa pemimpin absolut Korea Utara itu bisa menurunkan anak buahnya di Ukraina.

Dikatakan Sladkov, Korea Utara merasa senasib dengan sekutunya, Rusia. Hal ini didasarkan pada hubungan buruk yang terus memanas dengan tetangganya Korea Selatan (Korsel).

Baca Juga: Israel Dilaporkan ke FIFA atas Ulahnya di Tengah Laga Final Piala Palestina, Akankah Mereka Bertindak Tegas?

Lebih lanjut Sladkov mengungkap bahwa pergerakan pasukan militer Korea Utara hanya tinggal menunggu perintah. Sialnya, instruksi itu bisa datang kapan pun diperintahkan.

“Korea Utara merasa memiliki nasib yang sama dengan Rusia. Oleh sebab itu, mereka berdiri teguh dalam mendukung Tuan Vladimir Putin. Keputusan seperti itu bisa dieksekusi kapan saja,” ungkap Sladkov.

Beberapa waktu lalu, Rusia mengklaim menerima panggilan yang berasal dari militer Korut untuk merekrut sukarelawan. Rusia menyebutkan sebanyak 800.000 warga dari Korea Utara sudah mendaftar di gelombang pertama.

Baca Juga: MENDOMINASI, Manchester City Unggul 4-1 atas Liverpool, Kans Juara Masih Terbuka Lebar

“Saya tengah berbicara dengan seorang rekan saya yang merupakan kepala organisasi veteran Perang Korea,” ucap Sladkov melanjutkan.

“Dia berada dengan saya baru-baru ini. Saya bertanya, ‘apa yang Anda miliki?’ Dia menjawab, ’50.000 pasukan khusus yang siap dikerahkan’,” papar seorang jurnalis senior surat kabar Rusia, Izvestia.

Walaupun sampai pada saat ini belum diketahui kebenaran informasi yang dikuak Alexander Sladkov, tetapi kemungkinan ini sangat mungkin bisa terjadi.

Baca Juga: MotoGP Argentina 2023: Hasil Kualifikasi. Siapa yang Start di Posisi Depan?

Pasalnya, dalam perang di Ukraina, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) pernah mencicipi rudal Korea Utara untuk penyerangan.

Di sisi lain, Amerika Serikat meyakini bahwa sebagai imbalan Rusia atas penggunaan rudal Korea Utara, Rusia mengirim senjata dan amunisi ke Korut datang sebagai imbalan atas rudal tersebut.

Akan tetapi, klaim terhadap pertukaran senjata bilateral, bagaimanapun, dibantah oleh Rusia dan Korea Utara.

Gagasan terkait tidak dalam waktu dekat untuk Korea Utara ikut serta dalam perang di Ukraina, tetapi fakta bahwa Sladkov saat ini menyebutkan 'sumbernya di Korea Utara', dapat memberi tahu dunia bahwa karena satu dan hal lainnya, propaganda di Korea Utara telah meningkat.

Baca Juga: Rocky Gerung Soal Dugaan TPPU di Kementerian Keuangan: DPR RI Konyol, Mahfud MD Didukung Netizen 300 Persen

Sebelum dimulainya perang, hubungan antara Korea Utara dan Rusia tidak seramah layaknya selama era Perang Dingin. Situasi di Ukraina telah mengubah hubungan antar kedua negara itu ke arah yang lebih harmonis.

Rusia membutuhkan sekutu baru setelah mereka benar-benar terisolasi dari pemeran utama di panggung internasional. Korea Utara pun memanfaatkan situasi tersebut untuk 'bersatu lagi dengan Rusia'.

Meskipun, bertahun-tahun yang lalu hubungan kedua negara tidak sehangat sekarang ini, Rusia kerap menentang resolusi PBB terhadap Korea Utara dan memvetonya, bersama dengan China.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Buka Kunci Ponsel Android Tanpa Kata Sandi

Kini, tindakan Dewan Keamanan PBB pada saat itu digunakan dengan terampil oleh Rusia, dan Korea Utara menunjukkan rasa sedang terima kasihnya.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler