Konflik Palestina vs Israel: Segini Bantuan Amerika untuk Back Up Israel

10 Oktober 2023, 14:31 WIB
Israel menyiapkan sebanyak 100.000 tentara cadangan mereka di dekat Gaza untuk menyerang Hamas Palestina. /REUTERS/Ammar Awad/

BERITASOLORAYA.comAmerika Serikat mengatakan akan mengirim beberapa kapal militer dan pesawat terbang lebih dekat ke Israel sebagai bentuk dukungan menyusul serangan mendadak oleh kelompok bersenjata Palestina, Hamas, pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.

Menteri Pertahanan Amerika, Lloyd Austin, pada hari Minggu mengatakan Washington juga akan meningkatkan bantuan militer dan menyediakan amunisi untuk perang Israel Vs Palestina.

Pengumuman dari Amerika Serikat tersebut disebut pihak Hamas sebagai "agresi" terhadap Palestina.

Baca Juga: Daftar PTN dengan Jumlah Prodi Terbanyak di SNBP 2023! Cek Selengkapnya di Artikel Ini...

"Pengumuman Amerika Serikat bahwa mereka akan menyediakan sebuah kapal induk untuk mendukung pendudukan (Israel) adalah partisipasi nyata dalam agresi terhadap rakyat Palestina," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber pada 10 Oktober 2023.

Israel memborbardir kediaman warga Palestina melalui serangan udara pada hari Minggu di jalur Gaza. Sampai berita ini dipublikasikan, ratusan orang tewas atas kejadian nahas tersebut, baik dari Kubu Palestina maupun Israel.

Austin mengatakan bahwa Amerika Serikat yakin serangan terbaru Hamas juga dapat ditujukan untuk mengganggu potensi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

Austin mengatakan bahwa bantuan keamanan untuk Israel akan mulai bergerak pada hari Minggu dan bahwa Amerika juga akan menambahkan jet tempur ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Saksikan Mile 22 di Bioskop Trans TV Catat Jadwal Tayangnya dan Program TV Harian Selasa, 10 Oktober 2023

Amerika juga telah memerintahkan pemindahan kelompok kapal induk lebih dekat ke Israel, yang meliputi kapal induk Ford dan kapal-kapal yang mendukungnya.

"Saya telah mengarahkan pergerakan Gugus Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford ke Mediterania Timur," kata Austin.

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu diberitahu Joe Biden, Presiden Amerika mengenai bantuan tambahan yang akan diberikan Amerika, yang masih dalam perjalanan.

Di samping itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara kepada Presiden Israel Isaac Herzog. Amerika Serikat dilaporkan memberikan kontribusi sebesar $3 miliar per tahun dalam bentuk bantuan militer kepada Israel.

Baca Juga: Keistimewaan Tari Sawat dari Maluku, Simbolisme Pergaulan Ini Patut untuk Dilestarikan

Roket Ditembakkan ke Arah Israel dari Jalur Gaza

Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan mengenai motif di balik penyerangan Palestina kepada Israel.

"Tidak mengherankan jika sebagian dari motivasi (serangan Hamas) mungkin untuk mengganggu upaya-upaya untuk mempertemukan Arab Saudi dan Israel, bersama dengan negara-negara lain yang mungkin tertarik untuk menormalkan hubungan dengan Israel", katanya.

Hamas pada hari Sabtu mengatakan bahwa serangannya didorong oleh apa yang mereka sebut sebagai peningkatan serangan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan penjara-penjara Israel.

Ancaman terhadap Masjid Al Aqsa di Yerussalem, berikut penjajahan Israel di Gaza dan normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab menjadi fokus Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.

Baca Juga: Biar UMKM Naik Kelas, Hipmi Solo Buka Tax Center, Ini Pelayanannya

Di sisi lain, Benyamin Netanyahu, pada bulan lalu mengatakan bahwa ia yakin negaranya berada di puncak perdamaian dengan Arab Saudi, dan memperkirakan bahwa langkah tersebut dapat membentuk kembali Timur Tengah.

Arab Saudi telah lama bersikeras pada hak Palestina untuk menjadi negara sebagai syarat untuk mengakui Israel, sesuatu yang telah lama ditentang oleh banyak anggota koalisi religius nasionalis Netanyahu.

Meskipun serangan-serangan terus berlanjut, Amerika Serikat tetap bersikukuh bahwa normalisasi hubungan Israel dengan Arab tetap diteruskan.

Serangan ini menandai konflik paling parah antara Hamas dan Israel sejak Mei 2021, di mana kedua belah pihak bertempur selama 11 hari, yang mengakibatkan kematian setidaknya 256 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler