Isu Indikasi Efek Samping Vaksin AstraZeneca Meluas, Eropa Turut Laporkan Gejala Tak Biasa

- 16 Maret 2021, 17:59 WIB
Isu indikasi efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca meluas, Eropa turut laporkan gejala tak biasa dari vaksin ini*
Isu indikasi efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca meluas, Eropa turut laporkan gejala tak biasa dari vaksin ini* /REUTERS/DADO RUVIC

PR SOLORAYA – Sejak virus Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019 di China, vaksin Covid-19 AstraZeneca menjadi yang pertama dikembangkan dan termudah, untuk kemudian diproduksi dalam jumlah besar.

Beberapa negara berkembang bahkan menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini, guna melancarkan proses vaksinasi massal di negara masing-masing.

Misalnya di negara Thailand, diketahui bahwa mereka telah menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk vaksinasi di negaranya. Sedangkan di Indonesia sendiri, masih dalam proses menunggu laporan dari WHO.

Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia per 16 Maret 2021, Kasus Positif Covid-19 Jadi 1.430.458 Jiwa

Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) mengatakan akan merilis laporan terkait vaksin Covid-19 AstraZeneca tersebut sesegera mungkin.

Meskipun begitu mereka meyakini jika laporan lanjutan, tidak akan jauh berbeda dari rekomendasi sebelumnya, yakni jika vaksin Covid-19 AstraZeneca aman digunakan oleh masyarakat luas.

Namun pihak WHO juga tidak memungkiri, pada setiap negara memiliki kasus yang berbeda terkait penggunaan vaksin.

Baca Juga: Kisah Jack Harun Eks Anak Buah Dr Azahari, Dulunya Perakit Bom Kini Fokus Jualan Soto

Salah satunya di Afrika Selatan, yang mana varian virusnya dapat mengurangi kemanjuran dari vaksin.

Melanjutkan WHO, EMA (European Medicines Agency) mengatakan tidak ada indikasi kejadian pembekuan darah yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Sementara itu, jumlah laporan yang ada terkait efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca ini terpantau sangat minim dari yang terlihat di populasi umum.

Baca Juga: Terkait Laporan Indikasi Efek Samping, Jerman Italia dan Perancis Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Dilansir Pikiranrakyat.Soloraya.com dari Reuters, Belanda mengatakan bahwa pada hari Senin, 16 Maret 2021, mereka melihat kemungkinan adanya efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca.

“Bentuk trombosit yang sangat khusus dan jarang terjadi, di mana beberapa kasus tampaknya terjadi tidak lama setelah vaksinasi. Ini tentu saja mencurigakan dan harus diselidiki, ”kata Anke Huckriede, profesor vaksinasi di Universitas Groningen, Belanda.

Gejala tidak biasa dari vaksin AstraZeneca juga dilaporkan di Denmark. Seorang warga negara berusia 60 tahun meninggal akibat pembekuan darah setelah menerima vaksin.

Baca Juga: Aktingnya Dinilai Bisa Imbangi Kim So Yeon dalam Drama Penthouse, Dharty Manullang: Nggak Nyangka

Memiliki kasus yang sama, di Norwegia juga melaporkan warga negaranya yang berusia di bawah 50 tahun, kini tengah dirawat di rumah sakit.

Otoritas kesehatan Norwegia juga menyebut terdapat tiga petugas rumah sakit yang menerima vaksin AstraZeneca telah meninggal. Namun, belum ada bukti jika vaksin yang menjadi penyebabnya.

Pihak vaksin AstraZeneca sendiri sebelumnya mengatakan telah meninjau lebih dari 17 juta orang.

Baca Juga: Dibayar Mainan Tamiya, Marshel Widianto Dulu Pernah Diperalat Jadi Kurir Narkoba

Di antara yang mendapatkan vaksinasi, tidak menunjukkan adanya bukti peningkatan risiko pembekuan darah.

Amerika Serikat juga sedang meninjau 30.000 warga negaranya yang divaksin AstraZeneca. Mereka menunggu hasil apakah vaksin tersebut aman dan efektif.

Laporan-laporan dari beberapa negara Eropa telah menyebabkan proses vaksinasi di wilayah tersebut terganggu.

Selain dari jumlah dan produksi vaksin, kini mereka menghadapi masalah sosialisasi vaksin akibat ketakutan masyarakat terhadap laporan-laporan negatif yang beredar.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah