PR SOLO RAYA – Junta militer Myanmar mengatakan pada Sabtu, 27 Maret 2021 akan melindungi warga dan berjuang untuk demokrasi.
Namun pernyataan ini justru berbanding terbalik dengan ancaman yang beredar di televisi.
Siaran televisi di Myanmar memperingatkan warga Myanmar untuk tidak mengusik militer di jalanan. Mereka diancam akan ditembak di kepala dan punggung, sebagaimana korban-korban sebelumnya.
"Anda harus belajar dari tragedi kematian yang. Bisa jadi anda ditembak di kepala dan punggung,” kata salah satu siaran di televisi Myanmar pada Jum’at 26 Maret 2021.
Baca Juga: Penumpang Iseng Tarik Rem Darurat, Dua Kereta di Mesir Alami Kecelakaan
Baca Juga: Jarang Diketahui, Simak 3 Manfaat Tersembunyi dari Spirulina Bagi Kesehatan
Setelah memimpin parade militer di ibu kota Naypyidaw dalam rangka memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing memberikan keterangan.
Ia menegaskan akan kembali mengadakan pemilihan umum, tanpa memberi keterangan waktunya.
"Tentara berusaha untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi," kata Min Aung Hlaing sebagaimana dikutip Pikiranrakyat.Soloraya.com dari Reuters.