PR SOLORAYA – Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) saat ini nampaknya semakin memburuk.
AS bahkan dikabarkan telah menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia, atas beberapa dugaan kesalahan.
Baru-baru ini, AS menuding Rusia telah memanipulasi dan ikut campur tangan pada Pemilu Amerika pada 2020 lalu.
Selain itu, AS juga menuding Rusia terlibat dalam peretasan dunia maya, penindasan di Ukraina, hingga tindakan memfitnah lainnya.
Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM
Baca Juga: Video Berenang dengan Lumba-lumba Dikecam Susi Pudjiastuti, Lucinta Luna Akui Salah: Kami Teledor
Tindakan AS yang paling terlihat adalah memasukkan perusahaan Rusia ke dalam daftar hitam.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel “Tindakan Fitnah! AS Beri Sanksi ke Rusia Atas Tuduhan Campur Tangan Pilpres hingga Usir Diplomat” AS juga melarag bank-bank AS membeli oblihasi pemerintah dari bank sentral Rusia, dana kekayaan nasional, dan Kementerian Keuangan.
Mengutip Reuters, Jumat, 16 April 2021, Amerika Serikat memperingatkan Rusia akan lebih banyak hukuman dimungkinkan namun tuntutan tidak ditingkatkan.