Suriah Akan Gelar Pemilihan Presiden Pada 26 Mei Mendatang

- 19 April 2021, 06:55 WIB
Suriah Akan Gelar Pemilihan Presiden Pada 26 Mei Mendatang.
Suriah Akan Gelar Pemilihan Presiden Pada 26 Mei Mendatang. /Reuters/Marko Djurica

PR SOLORAYA - Ketua parlemen Suriah mengumumkan pada Minggu, 18 April 2021, bahwa negaranya akan mengadakan pemilihan presiden pada 26 Mei mendatang.

Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari laman Al Arabiya News, Ketua Parlemen Suriah Hamouda Sabbagh mengatakan untuk warga Suriah yang berada di luar negeri akan mulai memilih seminggu lebih dulu dari waktu yang telah ditentukan.

Hamouda menambahkan bahwa calon kandidat dapat mulai memenuhi semua persyaratannya pada Senin, 19 April 2021.

Bashar Al-Assad, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Hafez Assad di tahun 2000, secara resmi belum mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum.

Baca Juga: KKB Tembak Mati Dua Guru di Papua, Kombes Polisi M Iqbal Alqudussy: Pelanggaran HAM

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 19 April 2021: Teman dan Keluarga Akan Berpaling Darimu

Di bawah konstitusi Suriah 2012, seorang presiden hanya boleh menjalani dua kali periode, dengan masa jabatan tujuh tahun per periode. Dengan pengecualian presiden terpilih dalam pemilu 2014.

Dia memenangkan pemilihan sebelumnya tiga tahun setelah perang saudara yang menghancurkan Suriah pada tahun 2014, dengan total 88 persen suara.

Ketua Parlemen menyebutkan salah satu syaratnya para kandidat harus warga asli Suriah yang telah menetap sedikitnya 10 tahun di dalam negeri.

Artinya, lanjutnya, tokoh oposisi di pengasingan atau yang menetap di luar negeri tidak bisa mencalonkan menjadi kandidat presiden.

Baca Juga: Tak Suka Lihat Iis Dahlia Dibully, Devano Danendra: Aku Kesel Sama Orangtuaku

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Simak Jam Operasional MRT Jakarta Terbaru

Ia juga menyebutkan para kandidat juga harus mendapat dukungan dari setidaknya 35 anggota parlemen, yang mana parlemen Suriah didominasi oleh partai Baath, milik Assad.

Pemungutan suara tahun ini dilakukan setelah pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia merebut kembali kota penting di utara Aleppo dan daerah-daerah yang dikuasai oposisi lainnya.

Dan menempatkan ibu kota Suriah, Damaskus dalam kendali dua pertiga negara itu.

Suriah, saat ini masih berada dalam bayang-bayang perang saudara, dan tampaknya akan membuat Presiden Bashar Al-Assad tetap berkuasa.

Perang saudara yang terjadi selama lebih dari satu dekade telah menyebabkan setidaknya 388.000 orang tewas dan setengah dari populasi Suriah mengungsi.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Alarabiya.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah