Network
PR SOLORAYA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki kematian seorang wanita di Oregon dan beberapa orang lain yang dirawat inap di Texas setelah menerima vaksin COVID-19 Johnson & Johnson (JNJ).
Insiden itu terungkap ketika penasihat CDC bertemu dengan pejabat kesehatan negara bagian AS pada Jumat, 23 April 2021, untuk mempertimbangkan apakah aman untuk melanjutkan suntikan vaksin dosis tunggal, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters.
"Penting untuk diingat bahwa hanya karena ada sesuatu yang dilaporkan, bukan berarti itu disebabkan oleh, atau terkait dengan, vaksin," kata Imelda Garcia dari badan kesehatan Texas.
Baca Juga: Sang Nenek Berkoar dan Singgung Soal Perceraian, Nathalie Holscher: Kenapa Keluarga Harus Begini?
Ia mengatakan bahwa CDC melaporkan insiden di Oregon terjadi pada Selasa, 20 April 2021, sedangkan insiden di Texas pada hari berikutnya, Rabu 21 April 2021.
Otoritas Kesehatan Oregon mengatakan adab wanita tersebut yang berusia 50-an menerima vaksin sebelum perintah jeda penggunaannya dikeluarkan.
"Dia mengalami pembekuan darah yang jarang terjadi tetapi ini menjadi hal yang serius dalam dua minggu setelah vaksinasi, hal itu dilihat dalam kombinasi dengan trombosit yang sangat rendah," ungkapnya.
Baca Juga: Link Nonton The Falcon and the Winter Soldier Episode 6 Sub Indo: Sam Jadi Captain America Baru?
Otoritas Kesehatan Oregon juga memperingatkan bahwa kesalahan tidak dapat disimpulkan satu arah, dan ia meminta untuk menunggu hasil penyelidikan.
