Sikapi Perubahan Iklim Dunia, AS dan Tiongkok Sepakat Adakan Kerja Sama

- 18 April 2021, 13:16 WIB
Ilustrasi upaya memperbaiki perubahan iklim. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sepak mengadakan kerja sama untuk menyikapi perubahan iklim yang melanda dunia.
Ilustrasi upaya memperbaiki perubahan iklim. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sepak mengadakan kerja sama untuk menyikapi perubahan iklim yang melanda dunia. /Pixabay/Gerd Altmann.

PR SOLORAYA - Menyusul kunjungan utusan khusus perubahan iklim Amerika Serikat (AS) John Kerry ke Shanghai, AS dan Tiongkok berkomitmen untuk bekerja sama dalam menangani masalah perubahan iklim.

Dilansir PikiranRakyat-SoloRaya.com dari laman The Guardian, kedua belah pihak mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Sabtu, 17 April 2021.

"AS dan Tiongkok berkomitmen untuk bekerja sama satu sama lain dalam mengatasi krisis iklim," demikian pernyataan dari Kerry dan utusan khusus Tiongkok untuk perubahan iklim, Xie Zhenhua.

Baca Juga: Prediksi Atalanta Vs Juventus di beIN Sports: Duel Tim Papan Atas Liga Italia Tanpa Cristiano Ronaldo

"Masalah ini harus ditangani dengan serius serta membutuhkan kerja sama dengan negara lain," ujar mereka.

John Kerry, eks Menteri Luar Negeri AS, adalah pejabat pertama dari pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengunjungi Tiongkok, hal itu menandakan harapan kedua belah pihak dapat bekerja sama dalam tantangan global meskipun ada ketegangan di antara keduanya.

Kunjungan itu terjadi di saat para pemimpin dunia bersiap untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang perubahan iklim pada pekan ini.

Baca Juga: Benarkah Anak yang Bebas Main HP Miliki Risiko Tumor? Begini Penjelasannya

Presiden AS telah mengundang 40 pemimpin, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping, untuk mengambil bagian dalam KTT yang dimulai pada hari Jumat 22 April 2021 mendatang.

KTT tersebut, yang bertepatan dengan Hari Bumi, mengupayakan agar negara-negara bisa menyelesaikan masalah bersama terkait perubahan iklim.

"Kami sangat berharap Beliau (Xi Jinping) akan ambil bagian," ujar John Kerry.

Baca Juga: Dampak Demo Tuntut Pembayaran dan Kenaikan Gaji, 5 Orang Tewas di Bangladesh

"Tentu saja, setiap negara akan membuat keputusannya sendiri dan kami tidak berusaha memaksa siapapun," lanjutnya.

Selama pertemuan dengan pemimpin Jerman dan Prancis ada Jumat lalu, Xi Jinping mengatakan bahwa perubahan iklim tidak boleh menjadi alat geopolitik seperti menarget dan menyerang negara lain atau alasan untuk menghambat perdagangan global.

Pasalnya AS dan Tiongkok, yang merupakan dua ekonomi teratas dunia, sama-sama menyumbang hampir setengah dari emisi gas rumah kaca yang bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Baca Juga: Sikapi Adanya Pasar Ramadhan, Satgas Covid-19 Yogyakarta Imbau Masyarakat Laksanakan Prokes

Keduanya setuju untuk membahas tindakan pengurangan emisi secara konkret dan sepakat untuk mengambil tindakan dalam memaksimalkan pembiayaan bagi negara-negara berkembang untuk beralih ke sumber energi rendah karbon.

Tentang apakah Xi Jinping akan bergabung dengan KTT, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Le Yucheng mengatakan pihak Tiongkok secara aktif masih mempelajari rencana tersebut.

Presiden AS Joe Biden berharap agar setiap negara membuat komitmen terhadap penanganan perubahan iklim menjelang KTT Hari Bumi mendatang.

Baca Juga: Dibongkar Feni Rose, Atta Halilintar Pernah Nonton Film di Bioskop Bareng Ria Ricis Sebelum Menikah

Joe Biden telah menjadikan isu perubahan iklim sebagai prioritas utama, berbeda dari pendahulunya Donald Trump yang mengampanyekan industri bahan bakar fosil.

Presiden AS telah bergabung kembali dengan kesepakatan Paris 2015 dan berkomitmen dengan mengambil tindakan untuk menjaga kenaikan suhu Bumi.

Joe Biden telah berjanji bahwa AS akan beralih ke sektor listrik bebas emisi dalam waktu 14 tahun dan memiliki ekonomi yang sepenuhnya bebas emisi pada tahun 2050.

Tahun lalu Xi Jinping juga telah mengumumkan bahwa Tiongkok akan bebas karbon pada tahun 2060 dan bertujuan untuk mencapai puncak emisi pada tahun 2030.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x