Upaya Denuklirisasi Korea Utara, Presiden AS Joe Biden Akan Lakukan Pendekatan Baru

- 1 Mei 2021, 14:25 WIB
Ilustrasi ledakan nuklir. Presiden AS Joe Biden akan berupaya melakukan pendekatan baru terkait upaya melakukan denuklirisasi Korea Utara.
Ilustrasi ledakan nuklir. Presiden AS Joe Biden akan berupaya melakukan pendekatan baru terkait upaya melakukan denuklirisasi Korea Utara. /Pixabay/geralt

PR SOLORAYA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menetapkan pendekatan baru dalam menekan Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklir dan rudal balistik dengan tidak mencari kesepakatan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Dikutip PikiranRakyat-SoloRaya.com dari Reuters pada Sabtu, 1 Mei 2021, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan di Air Force One bahwa pejabat AS telah menyelesaikan peninjauan kebijakan Korea Utara selama berbulan-bulan.

Ia mengatakan denuklirisasi Korea Utara tetap menjadi tujuan AS, namun ia mencatatkan fakta bahwa tidak ada satupun dari empat presiden terakhir AS yang membuat Pyongyang melepaskan senjata nuklir.

Baca Juga: Resmi Ditetapkan sebagai Aksi Terorisme, Tim Densus 88 akan Diterjunkan Tangani KKB di Papua

Kebijakan Joe Biden mencoba untuk mencari jalan tengah antara kebijakan yang diambil oleh para pendahulunya.

Donald Trump dari Partai Republik telah mengadakan tiga pertemuan dengan Kim Jong Un tetapi tidak mencapai terobosan nyata selain kesepakatan jeda dalam uji coba rudal balistik nuklir dan antarbenua yang telah berlangsung sejak 2017.

Sedangkan Barack Obama dengan Demokratnya menolak keterlibatan diplomatik yang serius dengan Korea Utara tanpa adanya langkah-langkah Pyongyang untuk mengurangi ketegangan.

Baca Juga: Demi Mencegah Penularan Covid-19, Joe Biden Larang Perjalanan dari India ke AS

"Kebijakan kami tidak akan fokus pada pencapaian kesepakatan besar, juga tidak akan bergantung pada kesabaran strategis," kata Psaki.

Sebaliknya, katanya, AS akan melakukan pendekatan praktis terkalibrasi yang terbuka dan akan mengeksplorasi diplomasi dengan Korea Utara serta membuat kemajuan yang bersifat praktis yang dapat meningkatkan keamanan AS dan sekutunya.

Korea Utara, sejauh ini, telah menolak permohonan diplomatik dari pemerintahan Joe Biden.

Baca Juga: Peneliti Inggris Ungkap Efek Berantai Lonjakan Covid-19 India, Singgung Perlunya Pasokan Vaksin

Pyongyang ingin AS dan sekutunya mencabut sanksi ekonomi yang dijatuhkan atas program senjata nuklirnya.

Juru Bicara Gedung Putih itu tidak memberikan perincian tentang langkah pemerintah selanjutnya yang mungkin berada di luar diskusi dengan sekutu.

Ia melanjutkan, Joe Biden sudah bertemu Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada dua minggu lalu dan rencananya akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 21 Mei 2021 mendatang di Gedung Putih.

Baca Juga: Pemkot Depok Ijinkan Warganya Shalat Idul Fitri 2021 di Masjid dan Lapangan, Berikut Aturan-aturannya

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan selama proses peninjauan kebijakan ini AS selalu berkonsultasi dengannya.

"Kedua negara akan membahas arah kebijakan Korea Utara pada pertemuan puncak yang dijadwalkan dan pertemuan para menteri luar negeri pada Mei serta melanjutkan kerja sama agar pembicaraan Korea Utara-AS segera dilanjutkan," Jelasnya.

Ada kekhawatiran yang sedang berlangsung bahwa Korea Utara mungkin kembali melakukan pengujian perangkat nuklir.

Baca Juga: Sebab Lonjakan Covid-19 India, Peneliti: Festival di Tiongkok, Arab Saudi, dan Israel Dibatalkan

Karenanya, dua rudal balistik yang meluncur ke laut dekat perbatasan Jepang pada bulan Maret lalu dicurigai sebagai ulah dari Korea Utara.

Gedung Putih tidak mengatakan apakah mereka akan menawarkan konsesi untuk membuat Korea Utara kembali ke pembicaraan.

Pemerintahan Joe Biden secara bersamaan mengisyaratkan berfokus pada hak asasi manusia, denuklirisasi dan sanksi, sambil membuat tawaran diplomatik.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x