Network
PR SOLORAYA - Pusat pelacakan benda asing Eropa dan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Sabtu, 8 Mei 2021, sisa-sisa roket terbesar milik China yang diluncurkan pada minggu lalu, diperkirakan akan terjun kembali ke bumi dalam beberapa jam mendatang.
Meskipun masih ada berbagai perkiraan di mana roket akan mendarat, tampaknya semakin besar kemungkinan roket milik China itu tidak akan menghantam Amerika Serikat.
Kementerian luar negeri China mengatakan pada Jumat, 7 Mei 2021 lalu, bahwa sebagian besar puing roket akan terbakar saat melewati atmosfer, dan sangat tidak mungkin menyebabkan kerusakan.
Pihak militer AS menyebutkan bahwa roket yang terjun kembali tersebut tidak dalam kendali, dan AS melalui Komando Luar Angkasanya sedang melakukan pelacakan titik jatuhnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Minggu, 8 Mei 2021.
Komando Luar Angkasa AS memperkirakan roket akan kembali jatuh ke bumi pada 10.11 WIB pada Minggu, mungkin bisa lebih kurang satu atau dua jam.
Sementara Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) di Aerospace Corporation, pusat penelitian dan pengembangan yang berfokus pada ruang angkasa yang didanai pemerintah AS, memperbarui prediksi untuk dua jam di kedua sisi 11.02 WIB dengan roket kembali memasuki Pasifik.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kritik Pedas Fadli Zon Sebabkan Ia Masuk Penjara? Simak Faktanya!
Pengawasan dan Pelacakan Luar Angkasa UE (EU SST) mengatakan, prediksi terbaru untuk waktu jatuhnya badan roket Long March 5B adalah 139 menit di kedua sisi pukul 10.32 WIB.
