Polisi Israel Serang Sekelompok Pemuda Palestina di Masjid Al Aqsa, Turki Sebut Itu sebagai Teror

- 8 Mei 2021, 20:43 WIB
Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel dikabarkan menyerang sekelompok pemuda Palestina di Masjid Al Aqsa, Turki angkat bicara terkait hal tersebut.
Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel dikabarkan menyerang sekelompok pemuda Palestina di Masjid Al Aqsa, Turki angkat bicara terkait hal tersebut. /Reuters/Ammar Awad

PR SOLORAYA - Pada Jumat, 7 Mei 2021, warga Palestina kembali berduka karena serangan polisi di sekitar Masjid Al-Aqsa.

Tindakan itu dikabarkan dilakukan Polisi Israel dengan menembakkan peluru karet dan melepas granat kejut ke arah sekelompok pemuda Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa.

Menurut pernyataan pihak Israel, hal itu dilakukan karena para pemuda Palestina melempar batu pada polisi Israel di sekitar Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam.

Baca Juga: Heboh Makanan Bipang Ambawang yang Disebut Jokowi, Mendag: Kita Harus Melihat Konteksnya

Insiden itu diakhiri dengan bentrokan kedua pihak yang menyebabkan 205 warga Palestina dan 17 polisi Israel terluka.

Konflik kedua negara ini pun kembali memanas, terlebih lagi setelah Israel melakukan pengusiran terhadap beberapa warga Palestina di distrik Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Beberapa penduduk Palestina di area tersebut diusir dari pemukiman yang diklaim oleh penduduk Yahudi.

Baca Juga: Prediksi Barcelona Vs Atletico Madrid Malam Ini: 5 Fakta Menarik, Link Live Streaming

Terkait dengan berita ini, Turki menyampaikan kecaman pada tindakan polisi Israel yang dianggap sebagai teror tak berperikemanusiaan pada warga Palestina.

Tak lama saling sikut antardua negara itu pun terjadi, para pejabat Turki mengkritik Israel dan menyerukan negara lain untuk pula menyuarakan kecaman.

Kementerian Luar Negeri Turki menilai sikap Israel sangat provokatif terhadap konflik dan mendesak negara itu untuk segera mengakhiri aksi penindasannya.

Baca Juga: Minta Maaf, Kementerian Perdagangan Jelaskan Maksud Pernyataan Presiden Jokowi Terkait Bipang Ambawang

"Sungguh memalukan sikap terhadap Israel dan mereka yang tetap diam ketika menyaksikan serangan," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin di Twitter pada Jumat malam, 7 Mei 2021.

Konflik Israel dan Palestina telah berlangsung sejak lama dan mengundang banyak perhatian dunia terutama negara-negara bermayoritas muslim.

Ibrahim Kalin pun mengecam tindakan Israel yang selama ini terus mencoba mengusir warga Palestina dari beberapa daerah yang mereka duduki.

Baca Juga: Per Hari ini, 29.296 Orang Telah Melakukan Perjalanan Non Mudik, dari Moda Kereta Api hingga Udara

"Kami meminta semua orang untuk melawan kebijakan pendudukan dan agresi negara aparteid ini," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun, pun menyampaikan tanggapannya pada kanal televisi pemerintah mengenai tindakan penindasan Israel.

Ia mengatakan bahwa Israel telah melanggar hak asasi manusia (HAM) dan akan "membayar harga" dari tindakannya.

Baca Juga: Tak Penuhi Syarat, 32.815 Kendaraan Diputar Balik Polisi Pasca Pelarangan Mudik Lebaran 2021

Walau pernah menjalin kerja sama terutama di bidang komersil, beberapa tahun terakhir ini Turki dan Israel mengalami perselisihan pahit.

Hal itu diperparah ketika pada tahun 2018, keduanya saling mengusir duta besar dari negaranya.

Otoritas Ankara, Turki, telah berulang kali mengutuk pendudukan paksa Israel di Tepi Barat beserta perlakuannya pada warga Palestina yang kerap melibatkan kekerasan.  

Terlebih, pada bulan lalu, Turki pun mengakusasi Israel yang tengah melakukan "upaya sistematis" terhadap pengusiran warga Palestina.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x