Memasuki Hari Kedua Konflik Palestina-Israel, Kedua Negara Saling Balas Roket

- 11 Mei 2021, 12:42 WIB
Memasuki hari kedua konflik antara Palestina dan Israel, kedua negara saat ini dilaporkan saling serang dengan roket.
Memasuki hari kedua konflik antara Palestina dan Israel, kedua negara saat ini dilaporkan saling serang dengan roket. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa.

PR SOLORAYA - Palestina menembakkan rentetan roket tanpa henti ke Israel, ketika militer Israel menggempur Gaza dengan serangan udara hingga Selasa pagi, 11 Mei 2021, dalam eskalasi bentrokan yang dramatis di Yerusalem.

Ledakan mengguncang gedung-gedung di seluruh Gaza dan sirene roket mengirim orang-orang Israel di banyak kota di selatan untuk berlindung semalaman.

Menurut laporan petugas medis, dua warga Palestina tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan udara, sementara enam orang Israel terluka akibat roket, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters pada Selasa, 11 Mei 2021.

Baca Juga: Unggah Momen Kebersamaan dengan Aurel dan Atta, Krisdayanti: Kata Om Raul Mereka Cocok

Sebelumnya, sembilan anak termasuk di antara 20 orang tewas di Gaza pada Senin kemarin dan puluhan roket diluncurkan ke Israel.

Peristiwa itu dilancarkan oleh militan Gaza, Hamas, yang menembaki wilayah Yerusalem untuk pertama kalinya sejak perang 2014.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa mereka telah melintasi batas garis merah.

Baca Juga: Ingin Lebih Berkah di Hari Raya Idul Fitri? Berikut Amalan Sunnah Rasul yang Bisa Dilakukan

Meningkatnya aksi kekerasan itu bertepatan dengan warga Israel merayakan Hari Yerusalem dan umat Muslim melaksanakan ibadah Ramadhan.

Eskalasi dimulai dengan konfrontasi yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa, jantung Kota Tua di kompleks yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Tempat Suci ketiga.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel, yang menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata di kompleks tersebut.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Didesak Batalkan Rencana Peluncuran Instagram untuk Versi Anak-Anak

Meskipun masalah mereda setelah beberapa jam, ada titik fokus ketegangan lainnya, seperti di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur di utara Kota Tua, dimana beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah mereka yang kini diklaim oleh pemukim Yahudi.

Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, menetapkan tenggat waktu hingga malam bagi Israel, untuk mengeluarkan polisinya dari Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah.

Sedangkan Israel memandang semua wilayah Yerusalem adalah bagian dari ibukotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi setelah perang 1967 dalam sebuah tindakan yang belum mendapatkan pengakuan internasional.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus dan Ditemukan Varian Baru Covid-19, Malaysia Kembali Terapkan Lockdown Total

Palestina, yang berada di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel, menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang mereka.

Hamas dan kelompok militan Islam yang lebih kecil mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem.

Militer Israel mengatakan mereka menyerang sasaran yang mencakup operasi militan, terowongan serangan, dan rumah seorang komandan batalion Hamas.

Baca Juga: Namanya Dicatut untuk Penipuan Cari Donasi ke Kader Partai Demokrat, Annisa Pohan: Mohon Jangan Transfer

Dari 20 warga Palestina yang tewas pada Senin kemarin, tujuh, termasuk tiga anak, adalah anggota keluarga yang tewas dalam ledakan di kota Beit Hanoun, meskipun tidak jelas apakah itu disebabkan oleh serangan Israel atau roket Palestina yang gagal.

Upaya internasional untuk membendung kekerasan tampaknya sudah dilakukan.

Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan kontak dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x